Pendahuluan: Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan virus corona baru yang menyebabkan pandemi di seluruh dunia pada akhir 2019. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah menyebarnya SARS-CoV-2 adalah dengan vaksinasi. Vaksin melindungi tubuh dari antigen dengan membentuk sel T memori dan sel B sehingga tubuh mengingat bagaimana cara melawan virus spesifik apabila terserang. Selain mencegah penularan, vaksinasi diharapkan dapat menurunkan biaya pengobatan dan menurunkan tingkat keparahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vaksinasi terhadap tingkat keparahan pada pasien COVID-19 berdasarkan WHO Clinical Pregression Scale.
Metode: Jenis dari penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan pada pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit UNS saat periode waktu April sampai Desember 2021 dan sudah melakukan vaksinasi minimal dua kali. Sampel diambil dengan metode randomize sampling.
Hasil: Sampel yang didapat sebanyak 80 sampel. Dari analisis bivariate menggunakan uji chi-square didapatkan pengaruh signifikan di mana p=0,000 (p<0>pravelensi rate sebesar 10,491. Analisis selanjutnya menggunakan regresi logistik juga didapatkan interaksi signifikan yaitu p=0,006 (p<0>
Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan antara status vaksinasi terhadap tingkat keparahan pasien COVID-19, yaitu pasien COVID-19 yang sama sekali belum divaksinasi memiliki kemungkinan mengalami tingkat keparahan berat 10,491 kali dibandingkan pasien COVID-19 yang sudah vaksinasi minimal dua kali.