;

Abstrak


PENGARUH STATUS PERNIKAHAN, DUKUNGAN SOSIAL, DAN KEHAMILAN TIDAK DIRENCANAKAN TERHADAP DEPRESI ANTENATAL: META- ANALISIS


Oleh :
Meita Tyas Nugrahaeni - S022108025 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Kehamilan merupakan masa terjadinya peningkatan kerentanan pada kejadian depresi, terlebih jika kehamilan tersebut disertai dengan adanya tuntutan tambahan. Depresi antenatal merupakan depresi yang terjadi selama kehamilan dengan tanda gejala yaitu muncul rasa kecemasan, kesulitan, kebingungan dan ketakutan berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk memerkirakan besarnya pengaruh status pernikahan dan dukungan sosial terhadap kejadian depresi antenatal pada ibu hamil.  

Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian sistematis review dan meta- analisis dengan PICO, population: ibu hamil. Intervention: status pernikahan menikah dukungan sosial kuat, dan kehamilan tidak direncanakan. Comparison: status pernikahan tidak menikah, dukungan sosial lemah, dan kehamilan direncanakan. Outcome: depresi antenatal. Artikel yang digunakan diperoleh dari beberapa database yaitu Google Scholar, Pubmed, SpingerLink dan Science Direct. Kata kunci pencarian artikel adalah “Antenatal Depression” DAN “Marital Status” DAN “Social Support” DAN “Unplanned Pregnancy” DAN “Pregnant Women”. Kriteria inklusi artikel penelitian adalah artikel full- text berbahasa inggris dengan menggunakan desain studi observasional cross-sectional dalam rentan waktu terpublish antara tahun 2012 hingga 2022, subjek penelitian ibu hamil yang mendapatkan intervensi berupa status pernikahan menikah dan dukungan sosial, hasil penelitian adalah depresi antenatal, analisis multivariat dengan adjusted Odds Ratio (aOR) untuk mengukur estimasi efek. Data dianalisis menggunakan aplikasi Review Manager (RevMan 5.3)

Hasil: Total 18 artikel cross- sectional terseleksi untuk penelitian sistematis review dan meta- analisis dengan 9,709 ibu hamil dari Asia dan Afrika. Ibu hamil dengan status pernikahan tidak menikah dapat berkontribusi memburuknya kondisi ibu hamil hingga menyebabkan depresi antenatal (aOR= 2.76; 95% CI= 1.75 hingga 4.36; p< 0> depresi antenatal (aOR= 2.22; 95% CI= 1.42 hingga 3.46; p= 0.0005). Sedangkan ibu hamil dengan kehamilan tidak direncanakan mampu meningkatkan kondisi ibu hamil untuk mengalami kejadian depresi antenatal rata- rata 2.19 unit (aOR= 2.19; 95% CI= 1.37 hingga 3.49; p< 0>

Kesimpulan: Status pernikahan menikah, dukungan sosial, dan kehamilan tidak direncanakan dapat meningkatkan pencegahan kejadian depresi antenatal pada ibu hamil.