Abstrak


Analisis Wacana Kritis Teks tentang Perempuan dan Pernikahan dalam Buku Muslimah yang Diperdebatkan karya Kalis Mardiasih


Oleh :
Kaffa Hidayati - B0215031 - Fak. Ilmu Budaya

Kaffa Hidayati. B0215031. 2022. “Analisis Wacana Kritis Teks tentang Perempuan dan Pernikahan dalam Buku Muslimah yang Diperdebatkan karya Kalis Mardiasih”. “Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.”

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur teks dan konteks yang membangun wacana pada empat teks tentang perempuan dan pernikahan dalam buku Muslimah yang Diperdebatkan karya Kalis Mardiasih. Selain itu, penelitian ini mendeskripsikan representasi ideologi penulis ditinjau dari struktur teks pada empat teks tentang perempuan dan pernikahan dalam buku Muslimah  yang Diperdebatkan karya Kalis Mardiasih. Buku Muslimah yang Diperdebatkan, khususnya empat teks tentang perempuan dan pernikahan, dipilih karena wacana tersebut memuat leksikon yang bervariasi dan cenderung berkonotasi negatif terutama ketika menggambarkan laki-laki.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan sumber data buku Muslimah yang Diperdebatkan karya Kalis Mardiasih cetakan ketiga yang terbit pada Mei 2019. Data penelitian berupa kata, frasa, kalimat, klausa, dan paragraf yang terdapat struktur teks, konteks, dan struktur ideologis yang membangun wacana pada empat teks tentang perempuan dan pernikahan dalam buku Muslimah yang Diperdebatkan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, teknik catat, dan teknik pustaka. Data penelitian dikaji dari perspektif analisis wacana kritis Teun A. van Dijk. Kemudian data dianalisis dengan metode padan untuk mengidentifikasi struktur teks (struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro) serta metode kontekstual untuk mengidentifikasi konteks sosial pembangun wacana.

Berdasarkan analisis data dapat ditarik simpulan bahwa Kalis Mardiasih banyak menggunakan leksikon berkonotasi negatif, melakukan negative self-representation, melakukan upaya out-group terhadap pihak-pihak yang berseberangan dengannya. Hal tersebut juga banyak dilakukan ketika menyampaikan kritik terhadap pihak tertentu terutama laki-laki yang menyudutkan dan merugikan perempuan. Di sisi lain, Kalis Mardiasih memilih leksikon berkonotasi positif, melakukan positive self-representation, dan upaya in-group terhadap pihak-pihak yang didukung dalam wacana khususnya para perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa isi teks sesuai dengan ideologi feminisme Kalis Mardiasih yang fokus memperjuangkan hak-hak perempuan.