Abstrak


Pemodelan Simpang Exit Toll Kebakkramat dengan Sistem Fixed Time Controller dan Semi Actuated Controller Menggunakan Program Simulasi PTV VISSIM


Oleh :
Irsa Laksita Dewi - I0117069 - Fak. Teknik

Saat ini pemerintah tengah gencar dalam melaksanakan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai upaya dalam meningkatkan perekonomian, pemerataan pembangunan, dan pembangunan di daerah, salah satunya melalui sektor infrastruktur transportasi jalan tol. Simpang exit toll merupakan pertemuan ruas jalan tol dengan ruas jalan umum. Lokasi yang ditinjau dalam penelitian ini adalah Simpang Exit Toll Kebakkramat yaitu simpang tiga bersinyal yang menggunakan sistem Fixed Time Controller Early Cut (FTC) Tiga Fase.
Simpang ini memiliki karakteristik kedua ruas yang bertemu mempunyai jumlah arus lalu lintas berbeda. Penelitian ini bertujuan meneliti kinerja Simpang Exit Toll
Kebakkramat menggunakan sistem FTC Fase Normal Tiga Fase dan SAC menggunakan program PTV VISSIM. Setelah mendapatkan data primer melalui survey, serta data sekunder melalui studi literatur, selanjutnya dilakukan permodelan base model menggunakan program PTV VISSIM. Proses kalibrasi dan validasi dilakukan pada base model agar mendapatkan hasil yang mendekati eksisting. Pada proses kalibrasi dilakukan uji statistik Geoffrey E. Havers, terhadap variabel arus lalu lintas setiap lengan simpang, dan uji t terhadap panjang antrian maksimum, serta uji perbedaan relatif terhadap waktu perjalanan LV. Kemudian dilakukan perbandingkan antara base model dengan skenario 1 (FTC Fase Normal Tiga Fase), dan selanjutnya membandingkan kinerja dari skenario 1 (FTC Fase
Normal Tiga Fase), dengan skenario 2 SAC,
Dari permodelan, analisis, serta perbandingan yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa model sudah terkalibrasi dan tervalidasi dengan baik, sehingga perbedaan volume lalu lintas, panjang antrian, waktu perjalanan, dan tundaan eksisting dengan model tidak signifikan. Selain itu, dilakukan pula perbandingan kinerja antar skenario dengan hasil, jika perbandingan kinerja Simpang Exit Toll Kebakkramat eksisting dengan sistem FTC Fase Normal Tiga Fase (Skenario 1), menunjukkan bahwa terdapat penambahan pada panjang antrian peak hour dan off peak hour, waktu perjalanan peak hour dan off peak hour, tundaan peak hour dan pada off peak hour. Sedangkan perbandingan kinerja Simpang Exit Toll Kebakkramat FTC Fase Normal Tiga Fase (Skenario 1) dengan sistem Semi Actuadted Controller (Skenario 2) menunjukkan penambahan panjang antrian peak hour dan off peak hour, percepatan waktu perjalanan peak hour dan perlambatan off peak hour, penambahan tundaan peak hour, dan off peak hour. Dapat disimpulkan bahwa Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas  eksisting lebih baik daripada skenario 1 dan 2. Penggunaan SAC (Skenario 2) tidak memberikan hasil baik, karena volume lalu lintas yang besar dari arah tol, sehingga hampir setiap cycle time selalu ada kendaraan yang melintasi pendekat simpang tol, dan hal tersebut mebuat fase ke tiga selalu mendapat waktu hijau.