;

Abstrak


PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBERIAN EKSTRAK LABU KUNING (Cucurbita moschata Duch) TERHADAP KADAR GLUKOSA, MALONDIALDEHID, DAN INSULIN PADA TIKUS MODEL DIABETES MELITUS


Oleh :
Ma'rifatul Khoiriyah Ayda - S532008023 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang masih perlu mendapat perhatian. Hiperglikemia pada DM yang tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Labu kuning (Cucurbita moschata Duch) diketahui banyak mengandung zat aktif yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dan tingkat stress oksidatif, serta meningkatkan sensitivitas insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dan lama pemberian ekstrak labu kuning terhadap kadar glukosa darah, malondialdehid, dan insulin pada tikus model DM.

Metode: Penelitian eksperimen randomized pre-post test control group design ini menggunakan tikus Wistar jantan sebanyak 36 ekor dan dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu: KN (kontrol normal), K (-) (DM), K(+) (DM diberi glibenklamid), P1, P2, dan P3 (DM diberi ekstrak labu kuning berturut-turut 0,66 mg/200g/hari, 1,32 mg/200g/hari, dan 2,64 mg/200g/hari selama 21 hari dengan sonde lambung). Induksi model DM menggunakan streptozotocin dan nicotinamide. Pemeriksaan kadar glukosa darah dan malondialdehid dilakukan saat H-, H0, H7, H14, dan H21, sedangkan pemeriksaan kadar insulin dilakukan saat H21. Data dianalisis menggunakan SPSS 25.0 dengan uji one way anova dan repeated anova (a=0,05).

Hasil: Pada hari ke 21 kadar GDP (mg/dL) untuk KN: 71,09 ± 1,36, K-: 274,67 ± 2,42, K+: 96,47 ± 3,11,P1: 120,51 ± 2,07, P2: 101,28 ± 3,73, P3: 90,51 ± 2,12, kadar MDA (nmol/mL) untuk KN: 1,87 ± 0,15, K-: 9,73 ± 0,19 K+: 2,30 ± 0,16, P1: 4,42 ± 0,29, P2: 2,69±0,33, P3: 2,24 ±0,29, dan kadar insulin (pg/dL) untuk KN: 598,57±7,32., K-: 436,34±4,81, K+: 575,83±4,94 , P1: 498,57±5,55, P2: 539,80±5,60, P3: 592,06 ±3,75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis dan semakin lama pemberian ekstrak maka semakin efektif kemampuan ekstrak dalam menurunkan kadar glukosa dan malondialdehid darah. Kemampuan ekstrak tersebut sebanding dengan glibenklamid 0,45 mg/kgBB.

Kesimpulan: Dosis dan lama pemberian ekstrak labu kuning berpengaruh menurunkan kadar glukosa darah dan malondialdehid, serta berpengaruh memberikan gambaran kadar insulin yang lebih tinggi pada tikus model DM selama 21 hari.