Abstrak


Strategi Pemenuhan Keamanan Energi Oleh Turki Pasca Krisis Ukraina 2014


Oleh :
Daniel Erwin Varianto - D0418019 - Fak. ISIP

Keamanan energi telah menjadi suatu isu prioritas bagi Pemerintah Turki, dalam menentukan strategi pemenuhan energi dan penyusunan kebijakan luar negerinya. Peningkatan jumlah penduduk, secara langsung berpengaruh bagi peningkatan permintaan sumber energi, terutama sumber energi fosil, yang menopang kehidupan sehari-hari masyarakat Turki. Indikasi ini ditegaskan dalam kebijakan Pemerintah Turki, diwakili oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam, melalui rencana strategisnya. Kebutuhan energi, menjadi salah satu isu vital bagi Turki, dikarenakan besarnya permintaan dari sektor penopang ekonomi akan pasokan energi. Melalui pendekatan keamanan energi yang ditawarkan oleh APERC dan U.S. Chambers of Commerce, melalui analisis empat faktor, yakni geopolitik, ekonomi, ketahanan energi, dan lingkungan, menawarkan sudut pandang baru dalam menjelaskan strategi pemenuhan energi Turki, terutama pada masa Perang Dingin antara Rusia menghadapi Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang dimulai pasca Krisis Ukraina tahun 2014. Melalui empat faktor tersebut, menganalisis upaya inside dan outside Turki dalam memenuhi keamanan energinya, baik melalui proyek koridor energi, diversifikasi sumber energi, dan upaya menciptakan kemandirian dari pasokan energi impor. Disamping itu, dinamika politik global menjadi salah satu tantangan yang menjadi pertimbangan bagi Turki, dan mengambil kesempatan untuk memenuhi keamanan energinya.