Abstrak


Hubungan Pemahaman Orang Tua terhadap Resistensi Antibiotik dengan Perilaku Swamedikasi Antibiotik pada Anak


Oleh :
Almira Kirana Rahmadhanie - G0018014 - Fak. Kedokteran

Penggunaan antibiotik secara luas dan tidak tepat termasuk perilaku swamedikasi merupakan salah satu penyebab tingginya jumlah patogen dan bakteri komensal resisten di seluruh dunia. Studi menunjukkan bahwa pengetahuan terhadap antibiotik berpengaruh terhadap perilaku swamedikasi. Salah satu bentuk dari perilaku swamedikasi adalah penggunaan obat pada anggota keluarga lain termasuk pada anak-anak oleh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemahaman orang tua terhadap resistensi antibiotik dengan perilaku swamedikasi antibiotik pada anak.
Metode:  Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan di Poli Anak Puskesmas Ngoresan Surakarta. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah concecutive sampling untuk memilih subjek penelitian dengan jumlah 70 orang. Data primer dikumpulkan dengan pengisian kuesioner oleh subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dan dilakukan analisis data menggunakan uji Chi-Square (X^2).
Hasil: Prevalensi swamedikasi antibiotik pada anak pada masyarakat yang mengunjungi Puskesmas Ngoresan sebesar 44,3%. Hasil uji Chi-Square tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara pemahaman orang tua terhadap resistensi antibiotik dengan perilaku swamedikasi antibiotik pada anak (p=0,767). Variabel-variabel perancu yaitu pekerjaan (p=0,724), jenis kelamin (p=0,987), tingkat pendidikan (p=0,140), pendapatan (p=0,436), dan sumber informasi (p=0,163)  juga ditemukan tidak signifikan secara statistik pada populasi ini. Simpulan: Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pemahaman orang tua terhadap resistensi antibiotik dengan perilaku swamedikasi antibiotik pada anak.