Abstrak


MEMBUDAYAKAN PERBEDAAN BUDAYA BERMOTOR MELALUI KOMUNITAS SOLO FREE DAY RIDE


Oleh :
Muhammad Yusuful Alfasyada - K8418055 - Fak. KIP

Kuantitas motor dari tahun ke tahun meningkat, di mana peningkatan ini juga membuatnya berdirinya komunitas motor untuk menghimpun individu – individu yang hobi motor baik seperti riding. Namun, komunitas motor yang berdiri kebanyakan bersifat homogen, dimana hanya diperbolehkan satu jenis motor, akibatnya masyarakat melihat kondisi ini menjadi keumuman. Padahal komunitas yang bersifat homogen menjadi salah satu faktor komunitas akan bersifat paling hebat. Kondisi tersebut membuat Solo Free Day Ride membuat komunitas motor di Surakarta yang heterogen, menghimpun seluruh penghobi motor berbagai jenis dalam satu komunitas. Penelitian ini akan melihat komunitas Solo Free Day Ride menciptakan realita baru di kalangan komunitas motor di Surakarta. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan ialah konstruksi sosial oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman, serta didukung teori gaya hidup oleh David Channey dan konsumsi oleh Keynes. Penelitian ini menjelaskan bahwa komunitas motor yang bersifat homogen juga berarti mengumpulkan individu yang memiliki status sosial dan sifat yang sama. Solo Free Day Ride tercipta untuk menjawab masalah tersebut dengan mengumpulkan penggemar motor berbagai jenis dalam satu wadah yang akhirnya memberikan pengaruh bagi komunitas dan anggota yang tergabung, terutama dalam mendapatkan jaringan.