Sektor pariwisata dan perniagaan di Indonesia termasuk kedalam sektor penyumbang sampah tertinggi. Salah satu objek pariwisata di Indonesia adalah Candi Borobudur. Penambahan jumlah pengunjung Candi Borobudur menjadi salah satu peluang bagi pedagang di wilayah tersebut. Terdapat 117 pedagang kios di Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur. Banyaknya pedagan, menimbulkan efek samping terhadap peningkatan jumlah sampah. Penyebab meningkatnya jumlah sampah yaitu belum tersedia sarana pengelolaan sampah dan edukasi untuk mengelola sampah. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan ekonomi sirkular yaitu dengan metode reuse dan recycle. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai rata-rata dan faktor yang mempengaruhi WTP retribusi sampah. Penelitian ini menggunakan Contingent Valuation Method (CVM) yaitu berupa willingness to pay (WTP) pedagang kios di Kawasan TWC Borobudur untuk membayar retribusi sampah. Variabel independen yang digunakan adalah: jenis kelamin, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, pendapatan dalam sebulan, pengetahuan mengenai permasalahan sampah dan lingkungan, dan pengetahuan mengenai penerapan ekonomi sirkular. Variabel dependen yang digunakan adalah willingness to pay untuk retribusi sampah. Jumlah sampel yang diteliti adalah 117 pedagang kios. Data tersebut diambil melalui wawancara langsung dan kemudian diolah dengan metode regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh yaitu, nilai rata-rata retribusi sampah pedagang kios di Kawasan TWC Borobudur sebesar Rp.10.000. Variabel usia, tingkat pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan mengenai penerapan ekonomi sirkular berpengaruh positif terhadap WTP retribusi sampah, sedangkan variabel jenis kelamin, status pernikahan, dan pengetahuan mengenai permasalahan sampah dan lingkungan tidak berpengaruh terhadap WTP.