Abstrak


REPRESENTASI BUDAYA PATRIARKI DALAM FILM “YUNI”


Oleh :
Adityo Satriavi Murti - D0218004 - Fak. ISIP

Penelitian ini bermula dari adanya perdebatan film “Yuni” oleh pengguna Twitter pada akun @ChacaVarma, @Regasbellion, dan warganet pengguna Twitter lainnya yang memperdebatkan film tersebut karena film yang bertema emansipasi perempuan ini menunjukkan adegan-adegan sensitif yang tidak mencontohkan kaum perempuan yang sangat bebas dan tidak mencontohkan nilai positif untuk para penonton. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melihat lebih lanjut bagaimana sebenarnya yang dialami oleh perempuan dalam film “Yuni” atau untuk membahas konteks dan pesan sebenarnya yang diperdebatkan oleh para netizen.

Aspek komunikasi yang diteliti adalah pesan yang disajikan melalui film tersebut. Hal ini menjadi ketertarikan peneliti karena terdapat pemahaman yang keliru oleh masyarakat yang tidak sepenuhnya memahami cerita pada film tersebut, karena pada dasarnya perempuan justru dirugikan dalam film tersebut. Maka dari itu muncul tujuan penelitian ini, yaitu untuk menganalisis bagaimana budaya patriarki ditunjukkan dalam film Yuni.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan semiotika. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan studi pustaka. Pengumpulan data dilakukan dengan menghimpun adegan pada film Yuni yang merepresentasikan budaya patriarki. Teknik analisis data yang digunakan adalah semiotika John Fiske yang terdiri dari tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi.

Hasil penelitian menunjukkan bentuk-bentuk patriarki pada 12 korpus penelitian dalam film “Yuni” yang telah ditemukan oleh peneliti yaitu : kebijakan tes keperawanan yang merugikan murid perempuan, tokoh Tika dan kakak perempuannya yang menanggung tugas rumah tangga, Yuni dilamar oleh orang yang belum ia kenali bernama Iman, pemikiran perempuan tidak perlu melanjutkan pendidikan serta menanggung tugas domestik, kekerasan rumah tangga yang dialami Suci, lamaran kedua Yuni oleh pria yang sudah beristri, bujukan Mang Dodi agar Yuni menerima lamarannya, tokoh Sarah mengalami perkawinan secara paksa, aturan sekolah bahwa siswi tidak perlu mendaftar beasiswa, lamaran ketiga Yuni karena ia menyimpan rahasia Pak Damar, desakan Pak Damar pada Yuni untuk menerima lamaran, dan Yuni menikah dengan tertekan dan tidak bahagia.