Latar Belakang : Bakteri pathogen, virus, jamur dan vector pembawa penyakit yang berada di dalam sampah merupakan sumber bahaya biologi yang dapat menyebabkan keluhan penyakit kulit pada petugas pengangkut sampah. Jenis sampah yang ditangani dan lama kerja petugas pengangkut sampah menjadikan tingginya risiko terjadinya keluhan penyakit kulit. Salah satu upaya pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan alat pelindung diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penggunaan alat pelindung diri dan masa kerja terhadap keluhan penyakit kulit pada petugas pengangkut sampah di Kota Madiun.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analytic, dengan metode pendekatan cross sectional. Responden penelitian yaitu petugas pengangkut sampah di Kota Madiun yang berjumlah 50 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini mengumpulkan data dengan kuesioner, kemudian dianalisia menggunakan uji korelasi Somerd’s dan uji Regresi Logistik.
Hasil : Hasil uji Korelasi Somerd’s menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan APD dengan keluhan penyakit kulit (p = 0,000), nilai arah korelasi (-) dan koefisien korelasi -0,520. Terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan penyakit kulit (p = 0,002), nilai arah korelasi (+) dan koefisien korelasi 0,567. Selanjutnya dilakukan pengujian dengan uji Regresi Logistik menunjukkan bahwa variable penggunaan APD paling berpengaruh terhadap keluhan penyakit kulit dengan nilai (p = 0,006).
Kesimpulan : Berdasarkan hasil uji regresi logistik diketahui bahwa penggunaan APD adalah variable yang paling berpengaruh terhadap terjadinya keluhan penyakit kulit pada petugas pengangkut sampah di Kota Madiun.
Kata Kunci : Alat Pelindung Diri (APD), Masa Kerja, Keluhan Penyakit Kulit
