Latar belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan penyebab kematian paling umum di dunia pada pasien Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV diketahui menyebabkan disfungsi sistem imunitas. Secara khusus, infeksi HIV progresif yang tidak diobati dikaitkan dengan menurunnya angka CD4. Memahami CD4 sebagai prediktor mortalitas koinfeksi TB-HIV sangat penting untuk meningkatkan pengelolaan penyakit dan meminimalkan mortalitas. Penelitian ini bertujuan menguji risiko mortalitas pasien koinfeksi TB-HIV berdasarkan nilai CD4.
Subjek dan metode: Penelitian ini merupakan systematc review dan meta-analisis yang dilakukan sesuai dengan alur diagram PRISMA dan model PICO (Population: pasien koinfeksi TB-HIV, Intervention: nilai CD4<200>Hasil: Terdapat 17 artikel dengan desain kohor yang berasal dari Ethiopia, Khayelitsha, Kenya, Cape Town, Uganda, Brazil, Suriname, Sao Paulo, Guinea Bissau, Myanmar, Durban, Ireland, China dan studi multi-negara antara Eropa serta Latin Amerika sebanyak pada 24,514 sampel penelitian. Meta-analisis pada 10 studi kohor menyimpulkan bahwa CD4<200 aHR=2.00; aHR=2.40; aHR=3.12;>Kesimpulan: Nilai CD4 yang semakin menurun meningkatkan risiko mortalitas.
