Proses produksi batik menghasilkan limbah sisa pewarnaan yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Zat warna RBBR memiliki gugus kromofor dan auksokrom sehingga diperlukan penanganan limbah sebelum dibuang ke alam. Salah satu upaya penanganan limbah RBBR menggunakan arang aktif tongkol jagung-TiO2 dengan metode adsorpsi – fotokatalis.
Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan larutan standar RBBR yang diencerkan menjadi 100 ml dengan konsentrasi limbah (25 mg/l, 50 mg/l, 75 mg/l dan 100 mg/l). Uji analisis menggunakan spektrofotometer UV-VIS dengan panjang gelombang 595 nm. Pengaruh fotokatalis dengan waktu kontak optimum pada perlakuan konsentrasi 75 ppm yang dapat mendegradasi sebanyak 97,31% pada penyinaran 60 menit.
Uji perlakuan pendukung menggunakan Ipomoea aquatica sebagai agen fitoremediator untuk mengetahui bioindikator lingkungan. Hasil pengamatan secara morfologi diketahui berat basah tanaman semakin bertambah seiring bertambahnya konsentrasi, jumlah daun dan warna daun yang menguning karena mengalami nekrosis, tinggi tanaman optimal pada konsentrasi 75 ppm karena tanaman mengalami desorpsi sehingga pertumbuhan tanaman terhambat.
Kata kunci : RBBR, arang tongkol jagung-TiO2, adsorpsi, Ipomoea aquatica