Beton merupakan material konstruksi pokok yang digunakan hingga saat ini. Hal tersebut menjadikan inovasi – inovasi beton terus berkembang untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya. Beton Memadat Mandiri atau Self Compacting Concrete (SCC) adalah beton dapat mengalir dan memenuhi tempatnya karena berat sendiri sehingga mampu memadat dengan baik tanpa perlu menggunakan vibrator. Penelitian ini menggunakan metakaolin sebagai bahan tambah yang bersifat pozzolan dan menggunakan alkali aktivator untuk mereaksikan zat pozzolan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan alkali aktivator terhadap parameter workabilitas beton memadat mandiri, kuat tekan, dan modulus elastisitas beton.
Metode yang digunakan adalah eksperimental. Rancangan campuran menggunakan metakaolin dengan kadar 17,5 %. Alkali aktivator yang digunakan adalah Na2SiO3 dan NaOH, dengan variasi perbandingan berat 0 ; 0,5 ; 1 ; dan 1,5. Benda uji yang digunakan adalah beton silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian workabilitas pada penelitian ini meliputi uji slump flow untuk mengukur filling ability, uji V-funnel untuk mengukur passing ability, dan uji L-box untuk mengukur segregation resistnce. Pengujian dilakukan dengan memberikan dial ring pada selimut beton dan memberikan tekanan aksial ke permukaan beton menggunakan Compression Testing Machine sampai beban maksimum. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran beton segar yang dihasilkan memenuhi pengujian slump flow, V-funnel tetapi tidak memenuhi pengujian L-box pada variasi alkali aktivator 1,5 sebagai syarat self compacting concrete. Didapatkan kuat tekan dan modulus elastisitas pada perbandingan 0 ; 0,5
; 1 ; 1,5 masing – masing sebesar 41,90 Mpa ; 43,78 Mpa ; 46,05 Mpa ; 44,54 Mpa dan 32961,18 Mpa ; 33161,19 Mpa ; 34639,99 Mpa ; 33671,57 Mpa.
Kata Kunci : alkali aktivator, beton mutu tinggi memadat mandiri, kuat tekan, metakaolin, modulus elastisitas
