Latar belakang : Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona Virus Disease 2019 yang selanjutnya disebut COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus 2 (SARSCoV-2) (Kemenkes, 2019). Hasil survei penerimaan vaksin yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dengan dukungan UNICEF dan WHO pada bulan September 2020 menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat (74 %) sudah mengetahui rencana pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19. Hasil survei juga menunjukkan bahwa mereka yang memiliki informasi tentang vaksinasi COVID-19 cenderung lebih menerima vaksinasi COVID-19. Perlindungan dari vaksin merupakan cara yang efektif untuk mencapai kekebalan kelompok, pemerintah menargetkan 181,500,000 penduduk Indonesia menerima vaksin untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Sementara terkait program vaksinasi di Indonesia, berdasarkan data pada awal bulan April 2021, ada 8,553,422 orang yang telah mendapat suntikan dosis pertama vaksin virus corona dan 3,951-869 orang menerima suntikan dosis kedua (Kemenkes RI 2020).
Subyek dan Metode : penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam telaah dokumen dan observasi. Data diolah melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta melakukan triangulasi sumber dan metode.
Hasil: Hasil penelitian diperoleh bahwa pelaksanaan vaksinasi di wilayah cakupan Dinas Kesehatan Boyolali sudah dilaksanakan sesuai dengan pedoman pelaksanaan pelayanan vaksinasi covid-19. Dalam proses pelaksanaan vaksinasi COVID-19 oleh Dinas Kesehatan Boyolali menjalankan beberapa prosedur. Langkah awalnya adalah penetapan syarat-syarat bagi masyarakat yang ingin menjadi peserta Vaksin dari Dinas Kesehatan Boyolali. Menurut coordinator pelaksanaan vaksinasi di salah satu Rumah Sakit di Boyolali, informan 1 pihaknya selaku pelaksana Vaksinasi yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Boyolali, melakukan screening terhadap kondisi vasien terlebih dahulu sebelum memulai vaksinasi.. Selain melakukan screening terhadap riwayat kesehatan, para –peserta vaksin harus dipastikan dalam kondisi negatif atau tidak sedang menderita Penyakit COVID-19.
Conclusion: manajemen pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di wilayah cakupan Dinas Kesehatan Boyolali sesuai dengan pedoman pelaksanaan pelayanan vaksinasi covid-19, hal ini dapat dilihat dalam proses wawancara yang dilakukan secara mendalam kepada koresponden yang telah di tetapkan oleh peneliti.
Keywords: Vaksinasi, Covid-19.
