Abstrak
Penerapan model pembelajaran ips terpadu dalam meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa kelas viii smp negeri terakreditasi kabupaten Bengkulu Utara
Oleh :
Solita Meida - S880208010 - Sekolah Pascasarjana
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui perbedaan kualitas model pembelajaran IPS terpadu dengan model pembelajaran yang konvensional di SMP Negeri Kabupaten Bengkulu Utara. 2) Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran IPS terpadu dengan model pembelajaran yang konvensional di SMP Negeri Kabupaten Bengkulu Utara.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan desain faktorial 2 X 2. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri di Kabupaten Bengkulu Utara dengan sub populasi berdasarkan tingkat akreditasi sekolah yaitu sekolah dengan akreditasi A, SMP Negeri 1 Arga Makmur, sekolah dengan akreditasi B adalah SMP Negeri 1 Napal Putih, sekolah dengan akreditasi C, SMP Negeri 2 Ketahun. Sampel penelitian berjumlah 89 siswa. Instrumen untuk pengambilan data berupa tes prestasi belajar dan angket kualitas pembelajaran dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dari 60 butir soal tes pilihan ganda diperoleh 50 butir soal yang valid sebagai instrumen tes hasil belajar IPS. Validitas yang digunakan adalah validitas konstruk dengan rumus Product Moment dari Pearson serta reliabilitas dengan rumus Alpha Conbac. Uji coba instrumen dilakukan di SMPN 4 Arga Makmur. Untuk Validitas dan reliabilitas angket kualitas pembelajran IPS, instrumen yang diuji cobakan sejumlah 25 instrumen. Dari jumlah tersebut yang terpenuhi validitasnya adalah 21 instrumen sebagai tes pengukuran kualitas pembelajaran terpadu. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis varians (ANAVA) yang dilanjutkan dengan uji Turkey pada taraf signifikan ά = 0,05.
Hasil analisis menunjukan bahwa : (1) bahwa harga F hitung sebesar 42,470, adapun harga F tabel sebesar 3,90 pada taraf signifikan σ = 0,05. Tampak bahwa harga F hitung > harga F tabel hipotesis nol ditolak. Hal ini bearti terdapat perbedaan kualitas belajar yang signifikan antara model pembelajaran terpadu dengan Model Konvensional terbukti. (2) bahwa F hitung sebesar 22,085, adapun harga F tabel sebesar 3,90 pada taraf signifikan σ = 0,05. Tampak F hitung > F tabel hipotesis non ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara kedua model pembelajaran tersebut terbukti. Model pembelajaran terpadu lebih efektif dari pada model pembelajaran konvensional.
Berdasarkan temuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran terpadu lebih efektif dalam meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan segenap komponen yang terkait diantaranya tujuan, proses dan eveluasi. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dan guru melakukan inovasi dalam proses pembelajaran.