Pembangkit listrik skala mikro berbasis combustion dapat menjadi alternatif dalam menghasilkan energi listrik dengan modul pengkonversi energi berupa Thermoelectric Generator (TEG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desain heatsink terhadap daya listrik yang dihasilkan pada pembangkit listrik skala mikro berbasis double meso vortex combustor.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Variabel penelitian menggunakan heatsink dengan material alumunium, sedangkan bentuk desain yang digunakan extrude dan spiral dengan ukuran 56 mm x 56 mm x 15 mm dengan jumlah sirip 6, serta tebal sirip 2 mm untuk heatsink extrude dan jumlah sirip 43 serta tebal sirip 0,5 mm untuk heatsink spiral. Pengujian dilakukan 3 kali dengan waktu 20 menit setiap pengujiannya. Pengujian dilakukan dengan pembakaran pada double meso vortex combustor dengan bahan bakar gas propana dan udara. Kemudian nyala api distabilkan dengan mass flow meter. Temperatur sisi panas dan sisi dingin TEG diukur menggunakan thermocouple sehingga menghasilkan perbedaan temperatur (?T) antara kedua sisi tersebut. Sedangkan output yang dihasilkan berupa tegangan (Volt) dan arus (Ampere) diukur dengan multimeter kemudian diakumulasi dalam bentuk Daya (Watt).
Hasil penelitian kemudian diambil rata-rata pada menit ke 20 adalah heatsink extrude memiliki selisih (?T) sebesar 229.53°C sehingga menghasilkan output daya listrik sebesar 8,48 Watt, sedangkan heatsink spiral memiliki (?T) sebesar 246,7°C sehingga menghasilkan output daya listrik sebesar 9,36 Watt. Heatsink spiral menghasilkan daya listrik 0,88-Watt lebih tinggi daripada heatsink extrude. Hal ini dikarenakan jumlah sirip yang berbeda menjadi penyebab perbedaan terhadap pendinginan dan output yang dihasilkan.
Kata kunci: pembangkit listrik skala mikro, vortex combustion, thermoelectric generator, desain heatsink.
