;

Abstrak


Akomodasi Komunikasi dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi Akomodasi Komunikasi dalam Program Berdaya dan Berdesa oleh Ademos di Wilayah Proyek Jambaran Tiung Biru Perusahaan Pertamina Exploration & Poduction Cepu Bojonegoro)


Oleh :
Umma Tsanyazhar Rizqi Fadhillah - S221608013 - Sekolah Pascasarjana

Dalam sebuah pemberdayaan masyarakat diperlukan komunikasi yang baik bagi semua yang terlibat di dalamnya, terutama antara fasilitator dan penerima manfaat, Sehingga terjalin hubungan yang harmonis yang akan berdampak pada keberhasilan program yang sedang dilakukan. Sesuai dengan hal tersebut maka dalam menjalankan CSR yang dilakukan oleh perusahaan Pertamina EP Cepu bersama Ademos dalam program Berdaya Berdesa yang dilakukan di dua Desa binaan di Kabupaten Bojonegoro, tepatnya Desa Pelem Kecamatan Purwosari dan Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara fasilitator dengan penerima manfaat dalam program berdaya dan berdesa, terutama dalam menjalin komunikasi yang dilakukan selama program berlangsung. Fasilitator dan penerima manfaat yang berperan saling menjadi komunikator, fasilitator dan penerima manfaat berperan saling menjadi komunikan, dan juga untuk mengetahui secara rinci proses akomodasi komunikasi yang terjadi antara pendamping program dengan masyarakat penerima manfaat dalam Program Berdaya dan Berdesa di wilayah terdampak Project jambaran Tiung biru Pertamina EP Cepu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus dan tipe penelitian deskritif. Diharapkan penelitian ini mampu memberikan gambaran yang mendalam tentang menjalin hubungan dalam komunikasi interpersonal oleh fasilitator dan penerima manfaat dalam pemberdayaan masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada fasilitator dan penerima manfaat di Desa Binaan sebagai penerima manfaat.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi proses akomodasi komunikasi antara fasilitator dan masyarakat penerima manfaat. Komunikasi antara fasilitator dan penerima manfaat terjadi proses pembelajaran parsitipatif bagi kedua belah pihak. Konvergensi terjadi dalam menjalin hubungan dalam program pemberdayaan yang dilakukan oleh Ademos dengan salah satu Desa Binaan, yaitu Desa Dolokgede. Fasilitator dan penerima manfaat membangun kedekatan personal, menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, memelihara keselarasan, membangun pola pikir yang sama. Divergensi terjadi dalam memnjalin hubungan dengan Desa Pelem dikarenakan kurangnya pendekatan yang dilakukan oleh fasilitator kepada masyarakat penerima manfaat, selain itu ada intrik politik antar stakeholder, dan masyarakat acuh tak acuh terhadap keberadaan program Berdaya dan Berdesa. Peran fasilitator dan masyarakat penerima manfaat sebagai komunikator dan komunikan dalam memproduksi pesan pengarah pada conventional logic dalam mengolah pesan dan menerima pesan  cenderung didasari oleh rasa saling membutuhkan satu sama lain dengan memperhatikan norma-norma yang ada di masyarakat Desa setempat.

Kata Kunci: Komunikasi Pemberdayaan, Komunikasi Interpersonal, Akomodasi Komunikasi.