Banyak penelitian tentang pengembangan desain magnetorheological brake (MRB) berfokus pada capaian perbandingan torsi dan dimensi. Vane MRB merupakan salah satu jenis MRB dengan sudut gerak terbatas yang secara alami cocok diterapkan pada ankle foot orthosis (AFO). Namun dari beberapa desain MRB yang telah dibuat, sangat sedikit yang menerapkan proses perencanaan desain seperti quality function deployment (QFD). Padahal QFD merupakan tahapan penting agar desain lebih sesuai dengan keinginan pengguna dan untuk mengurangi terjadinya kesalahan di tahap awal desain.
Pada penelitian ini, vane-type tiny MRB (VTTMRB) berhasil dibuat menggunakan metode QFD. Kriteria teknis dan kebutuhan pengguna dianalisis pada matriks house of quality (HOQ) sehingga menghasilkan kriteria yang paling sesuai untuk desain. Setelah desain dibuat, unjuk kerja torsinya ditentukan dengan menganalisis densitas fluks magnet secara simulasi menggunakan program Ansys Maxwell yang telah divalidasi dengan perhitungan matematis. Sebagai pertimbangan, analisis dilakukan dengan variasi celah valve (0,5 mm, 0,75 mm, dan 1 mm) dan variasi arus (0,5–2 A dengan peningkatan 0,5 A).
Dari proses simulasi diketahui bahwa densitas fluks magnet meningkat secara signifikan pada celah valve 0,5 mm. Sedangkan dari segi variasi arus, peningkatan signifikan terjadi pada 1 A. Sedangkan hasil perhitungan torsinya mampu melebihi target sebesar 10 Nm pada sebagian besar variasi arus dan celah valve. Nilai torsi terendah yaitu 6,14 Nm dengan celah valve 1 mm dan arus 0,5 A. Sedangkan nilai torsi tertinggi sebesar 46,71 Nm pada celah valve 0,5 mm dan arus 2 A.
