Abstrak


Cerminan Masyarakat pada Novel Jendela Seribu Sungai (2018) Karya Miranda Seftiana dan Avesina Soebli (Pendekatan Sosiologi Sastra Ian Watt)


Oleh :
Fadhila Rira Rizkiana - B0217026 - Fak. Ilmu Budaya

Penelitian ini mengkaji tentang cerminan masyarakat suku Banjar dan Dayak Meratus, Kalimantan Selatan dalam novel Jendela Seribu Sungai (2018) karya Miranda Seftiana dan Avesina Soebli menggunakan teori Sosiologi Sastra Ian Watt dengan fokus kajian cermin masyarakat. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini meliputi (1) bagaimana latar sosiologis pengarang Miranda Seftiana; (2) bagaimana situasi sosial pada saat karya sastra terbit; (3) bagaimana isi teks dalam novel Jendela Seribu Sungai (2018) karya Miranda Seftiana dan Avesina Soebli; dan (4) bagaimana cermin masyarakat pada novel Jendela Seribu Sungai (2018) karya Miranda Seftiana dan Avesina Soebli.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Objek material dalam penelitian ini adalah novel Jendela Seribu Sungai (2018) dan objek formal dalam penelitian ini adalah cerminan masyarakat. Teknik pengumpulan data melalui membaca, mencatat, dan wawancara pengarang. Data-data dengan topik yang sama dikumpulkan lalu dianalisis menggunakan kajian Sosiologi Sastra Ian Watt.
Hasil penelitian ini meliputi pola pikir Miranda Seftiana yang peduli akan lingkungan dan mengedepankan asas kemanusiaan, asas kesetaraan, dan asas keadilan tanpa membedakan suku juga kebudayaan. Miranda Seftiana melalui karya sastranya ingin menunjukkan kebudayaan lokal Banjarmasin dan Dayak Meratus serta permasalahan-permasalahan yang terdapat di dalamnya, dan bahwa masyarakat Dayak Meratus sudah menjadi bagian dari suku yang ada di Indonesia sehingga memerlukan hak yang sama seperti masyarakat lainnya. Korelasi antara sosiologis pengarang, keadaan sosial pada saat karya sastra terbit, dan tata naratif novel menunjukkan bahwa novel Jendela Seribu Sungai (2018) merupakan cerminan masyarakat pada tahun 2000-an. Cermin masyarakat yang ditunjukkan di dalam novel Jendela Seribu Sungai (2018) karya Miranda Seftiana dan Avesina Soebli adalah novel ini merupakan refleksi masyarakat Banjarmasin dan Dayak Meratus pada tahun 2000-an, upaya pengakuan kebudayaan dan keadilan hak-hak masyarakat suku Dayak Meratus, dan upaya peningkatan kesadaran permasalahan krisis ekologi masyarakat Banjarmasin.

Kata Kunci: krisis ekologi, Miranda Seftiana, cermin masyarakat