Beton telah menjadi salah satu bahan bangunan yang paling dimanfaatkan dalam dunia konstruksi. Tidak hanya sebagai bahan yang memiliki kuat tekan yang tinggi, namun beton juga diharapkan memiliki durabilitas dan workabilitas yang baik dengan tetap menjaga keramahan lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya pengembangan penelitian inovasi beton salah satunya beton mutu tinggi memadat mandiri. Metakaolin dan aktivator NaOH dan Na2SiO3 diharapkan meningkatkan kualitas beton dengan meningkatkan kuat tekan dan mengurangi susut kering pada beton.
Beton mutu tinggi memadat mandiri menurut SNI 03-6468-2000 adalah beton yang memiliki kuat tekan di atas 41,4 MPa yang dapat memadat secara mandiri. Benda uji yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah balok berukuran 30 x 10 x 10 cm yang berumur 28 hari. Kadar metakaolin yang digunakan sebesar 17,5?ri berat beton dengan larutan NaOH 10M dan perbandingan massa larutan antara Na2SiO3 dan NaOH sebesar 0; 0,5; 1; 1,5.
Penambahan metakaolin 17,5?ngan variasi alkali aktivator pada penelitian ini membuat beton memenuhi standar high strength self compacting concrete. Nilai susut kering yang didapatkan dari peneilitian dari yang terbesar sampai yang terkecil secara berturut-turut adalah alkali aktivator 0; 0,5; 1; 1,5. Nilai susut kering benda uji HSSCC-S-K-0 pada 28 hari adalah 518 µm, 518 µm dan 527 µm dengan rata-rata nilai susut kering 521 µm. Nilai susut kering benda uji HSSCC-S-K-0,5 pada 28 hari adalah 515 µm, 499 µm dan 490 µm dengan rata-rata nilai susut kering 501,3333 µm. Nilai susut kering benda uji HSSCC-S-K-1 pada 28 hari adalah 484 µm, 484 µm dan 472 µm dengan rata-rata nilai susut kering 480 µm. Nilai susut kering benda uji HSSCC-S-K-1,5 pada 28 hari adalah 459 µm, 456 µm dan 466 µm dengan rata-rata nilai susut kering 460,3333 µm, semakin tinggi nilai perbandingan antara NaOH dengan Na2SiO3 maka semakin kecil nilai susut pada beton mutu tinggi memadat mandiri.
Kata Kunci : alkali aktivator, beton mutu tinggi memadat mandiri, metakaolin, susut kering
