;
Latar belakang: Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Balita stunting memiliki asupan gizi yang kurang sehingga mempengaruhi kematangan sel-sel syaraf dan menjadi rentan terhadap gangguan kerterlambatan perkembangan seperti lambatnya gerakan motorik, kurangnya kecerdasan, dan lambatnya respon sosial. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh stunting terhadap perkembangan anak berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Subjek dan Metode: Jenis penelitian ini adalah sistematis review dan meta analisis. Pencarian artikel yang sistematis dan komprehensif dari beberapa database diantaranya: Pubmed, Science Direct, dan Googlescholar yang terbit pada 2010 sd 2020 jarak waktu ini dipilih untuk memastikan relevansi temuan saat ini dalam konteks kesehatan serta kemungkinan yang akan terjadi. Kriteria kelayakan digunakan untuk memilih studi yang akan dimasukkan dalam sistematis review/ meta analisis. Peneliti memberikan kriteria kelayakan dengan menggunakan model PICO. Populasi dalam penelitian ini adalah anak, dengan intervention stunting, comparison tidak stunting dan outcome perkembangana anak. Pencarian artikel akan dilakukan selama 2 minggu. Kata kunci yang digunakan untuk pencarian darabase yaitu “Association between stunting and delayed development regression”, “pengaruh stunting terhadap perkembangan”, “hubungan stunting dengan perkembangan”, “stunting dan perkembangan”, “stunted and development”. Artikel dikumpulkan dengan menggunakan PRISMA flow diagrams. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software Review Manager (RevMan) 5.
Hasil: 5 artikel telah ditinjau dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stunting meningkatkan risiko perkembangan anak menjadi tidak normal (aOR = 3,71; CI 95% = 2,35 menjadi 5,86).
Kesimpulan: Stunting meningkatkan risiko perkembangan anak menjadi tidak normal.