Fenomena bersepeda kembali menjadi tren di masa pandemi saat ini. Banyak di kalangan pegowes melakukan aktivitas bersepeda selain untuk mendapatkan tubuh yang sehat, tetapi untuk menciptakan sebuah konten media sosial Instagram mereka. Mereka mengabadikan setiap momen bersepedanya baik berupa foto maupun video untuk dilihat oleh orang lain. Lewat konten-konten media sosial Instagram, pegowes telah melakukan presentasi diri dengan berusaha membangun citra diri mereka secara virtual. Penggunaan simbol verbal, non-verbal serta pengelolaan kesan merupakan hal yang wajar digunakan oleh pegowes dalam melakukan presentasi diri di Instagram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui presentasi diri pegowes anggota komunitas Wonogiri Last Friday Ride (WLFR) dalam media sosial Instagram.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Presentasi diri dalam pendekatan Dramaturgi yang memfokuskan pada panggung depan dan panggung belakang yang ditampilkan oleh pegowes WLFR. Penelitian ini menggunakan metode Virtual Etnografi, yaitu suatu metodologi untuk menyelidiki internet agar dapat dieksplorasi secara empiris penggunaanya saat ini. Data diperoleh dengan melakukan observasi enam akun media sosial Instagram pegowes WLFR. Setelah observasi peneliti melakukan wawancara untuk mengecek kebenaran data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Presentasi diri yang dilakukan pegowes lewat Instagram meliputi tiga unsur yaitu tempat (setting), penampilan (appearance) dan sikap (manner). Selain itu ditemukan bahwa pegowes melakukan manajemen kesan sebagai bentuk strategi presentasi dirinya di media sosial Instagram, yaitu dengan Ingratiation (mengambil hati), Self Promotion (promosi diri), Exemplification (pemberian contoh/teladan).
Keyword: Presentasi Diri, Pegowes, Media Sosial Instagram, Studi Virtual Etnografi