;
Virda Rikza Surya Pradani S132008011. Analisis Terjemahan Metafora MOOD Proposal dalam Novel Charlie and The Chocolate Factory, Charlie and The Great Glass Elevator, dan Matilda Karya Roald Dahl. Pembimbing: (1) Prof. Drs. M. R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. (2) Prof. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed., Ph.D. Tesis. Program Studi S-2 Ilmu Linguistik Minat Utama Penerjemahan. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sebelas Maret, Surakrta. 2022.
Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis realisasi MOOD dalam metafora MOOD proposal yang terdapat dalam novel Charlie and The Chocolate Factory, Charlie and The Great Glass Elevator, dan Matilda. 2) Mengidentifikasi teknik penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan MOOD dalam metafora MOOD proposal yang terdapat dalam Charlie and The Chocolate Factory, Charlie and The Great Glass Elevator, dan Matilda. 3) Menganalisis dampak dari penggunaan teknik penerjemahan terhadap pergeseran MOOD dalam metafora MOOD proposal dalam novel Charlie and The Chocolate Factory, Charlie and The Great Glass Elevator, dan Matilda. 4) Menganalisis kualitas terjemahan MOOD dalam metafora MOOD proposal dalam novel Charlie and The Chocolate Factory, Charlie and The Great Glass Elevator, dan Matilda.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan studi kasus terpancang. Lokasi pada penelitian ini adalah novel, dengan judul Charlie and The Chocolate Factory, Charlie and The Great Glass Elevator, dan Matilda. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data linguistik dan data penerjemahan. Data linguistik berupa bahasa sumber yang mengandung metafora MOOD proposal. Data penerjemahan berupa bahasa sasaran yang mengandung metafora MOOD proposal. Data linguistik diperoleh dari analisis dokumen, sedangkan data penerjemahan diperoleh melalui FGD (Forum Group Discussion).
Hasil penelitian ini menunjukan ada 2 jenis MOOD yaitu interogatif dan deklaratif. Kemudian ditemukan 12 fungsi tutur, yaitu request, ask, urge, demand, order, forbid, prohibit, permit, suggest, advise, recommend, beg, command, dan warn. Selanjutnya ditemukan 13 teknik penerjemahan yaitu padanan lazim, variasi, kompensasi, modulasi, peminjaman murni, eksplisitasi, implisitasi, reduksi, parafrase, kreasi diskursif, amplifikasi linguistik, generalisasi, dan transposisi. Sedangkan rata-rata kualitas terjemahan dalam penelitian ini sebesar 2,92.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan MOOD deklaratif banyak ditemukan di dalam novel dan teknik penerjemahan yang dominan adalah padanan lazim. Sehingga menghasilkan kualitas terjemahan yang tinggi dalam menerjemahkan metafora MOOD proposal.