Perkembangan penyimpanan energi dengan baterai berbasis Lithium-ion semakin tinggi karena berbagai kelebihannya bila dibandingkan dengan jenis baterai lainnya. Namun, kelemahan baterai Lithium diantaranya sangat sensitif terhadap gangguan elektris dan suhu. Susunan baterai secara seri-paralel menyebabkan ketidakseimbangan tegangan yang menyebabkan penurunan performa baterai. Metode estimasi kondisi tingkat pengisian baterai dengan metode konvensional memiliki kelebihan masing-masing tergantung kondisi penggunaan baterai serta akurasi sensor pembacaan. OCV presisi pada kondisi tanpa beban sedangkan CC akurat dalam kondisi charge/discharge sehingga dirancang estimasi SoC hibrid. Penelitian ini berfokus pada pengembangan BMS dengan fitur monitoring dan balancing pada battery pack dengan konfigurasi 12S-1P. Monitoring dilakukan dengan mengamati beberapa data baterai seperti tegangan, arus, suhu, SoC, serta daya aktif. Hasil pengujian monitoring BMS menunjukkan tingkat akurasi total sebesar 99,7073%, tingkat presisi sistem total 99,9955%, serta tingkat akurasi estimasi SoC sekitar 99,9916%. Balancing dilakukan dengan mengombinasikan metode pasif Switched Shunt Resistor dan aktif Switched Transformer dengan topologi Flyback Converter dan arsitektur pack-cell. Hasil uji balancing BMS dengan metode hybrid menghasilkan rerata rasio deviasi tegangan 49,85% lebih baik dari aktif, bahkan lebih baik sekitar 87,19% dibanding pasif. Sedangkan rerata durasi penyeimbangan hybrid lebih buruk sekitar 15,8?ri aktif karena disipasi energi, namun lebih baik sekitar 15,95% dibanding pasif.
Kata Kunci: BMS, Ekualisasi hibrid, OCV, CC
