Abstrak


Program musik televisi dan kesenjangan kepuasan penonton (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Kesenjangan Kepuasan Dalam Menonton Program Musik Inbox di SCTV dan Dahsyat di RCTI Dikalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan 2005-2007)


Oleh :
Hendra Krisdianto - D0204058 - Fak. ISIP

ABSTRAK Perkembangan industri musik Indonesia akhir-akhir ini mengalami peningkatan yang signifikan. Kemunculan band-band / penyanyi pendatang baru bak hembusan angin kencang yang menerjang dunia permusikan Indonesia. Hal ini tentu saja dimanfaatkan oleh stasiun-stasiun TV untuk membuat program acara musik yang terbaik, sehingga banyak ditonton para pecinta musik Indonesia. Dari banyaknya program musik di televisi tersebut, pada tahun 2008 munculah acara Inbox di SCTV dan Dahsyat di RCTI yang mampu menguasai audiens televisi yang diukur dari rating acara yang sangat baik. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana kesenjangan kepuasan antara kepuasan yang diharapkan sebelum menggunakan media (Gratification Sought/GS) dan kepuasan yang diperoleh setelah menggunakan media (Gratification Obtained/GO), yang dimaksud media adalah acara Inbox dan Dahsyat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survey dan dengan alat bantu kuesioner. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2005-2007 yang menonton acara Inbox dan Dahsyat. Data dari hasil kuesioner kemudian dimasukkan kedalam coding sheet secara manual dan diinterpretasikan. Sedangkan untuk mengetahui kesenjangan yang ada dihitung dengan menggunakan rumus discrepancy milik Palmgreen. Secara umum data menunjukkan dari segi GS mayoritas responden menyatakan ingin mencari semua jenis kebutuhan yang ditawarkan dari acara Inbox SCTV dan Dahsyat RCTI. Sedangkan untuk GO, terlihat bahwa responden menganggap program musik Dahsyat di RCTI lebih bisa memenuhi kepuasan responden.. Dalam hal media use, frekuensi menonton acara Dahsyat lebih mendapat perhatian daripada acara Inbox, tetapi secara umum frekuensi kedua acara tersebut masuk dalam kategori sedang. Dari sisi curahan waktu menonton, acara Dahsyat juga lebih mendapatkan perhatian dari responden. Hasil dari penghitungan discrepancy, data menunjukkan kedua acara mampu memberikan kepuasan pada responden. Tetapi jika dilihat dari jenis kebutuhan yang mampu memberikan kepuasan tertinggi (persentase kesenjangan kepuasan sebesar 0-10%), hanya acra Dahsyat yang memperolehnya, dimana semakin kecil angka kesenjangan maka semakin besar kemampuan suatu media dalam memenuhi kebutuhan responden. Pada acara Inbox presentase kesenjangan hanya berkisar pada kategori rendah dan sedang bahkan dua item kebutuhan tidak dapat memenuhi kebutuhan responden, sehingga acara ini tidak termasuk mampu memberikan kepuasan tertinggi.