;

Abstrak


Keterikatan Tempat pada Kedai Kopi di Kota Surakarta


Oleh :
Rizkia Rahmani Maulana - S141908010 - Sekolah Pascasarjana

Maraknya aktivitas minum kopi (ngopi) berimbas pada pertumbuhan kedai kopi di berbagai daerah termasuk di Kota Surakarta. Kedai kopi saat ini tidak lagi hanya sebagai sarana pemenuhan kebutuhan minum kopi, tetapi telah berubah bentuk dan wajahnya sebagai ruang sosial yang bisa menjadi budaya untuk berkumpul bersama keluarga atau teman, atau sekedar menikmati suasana. Beberapa kegiatan terjadi sebagai sosialisasi, hiburan atau produktivitas yang memiliki kecenderungan menghabiskan waktu di kedai kopi secara berkala, sehingga secara tidak sadar penggunaan ruang yang berulang dapat menciptakan keterikatan emosional dan fisik pada suatu tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses terbentuknya keterikatan tempat pada kedai kopi di kota Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sample secara purposive sampling dari kedai kopi yang memenuhi kriteria penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan sebaran kuesioner pada pengunjung kedai kopi sebagai partisipan dan responden. Proses terbentuknya keterikatan tempat pada kedai kopi dipengaruhi oleh 3 dimensi tersebut yaitu dimensi pengunjung sebagai pengguna (person), dimensi tempat (place) kedai kopi sebagai tempat yang mewadahi dan proses psikologi (process psychology) yang terjadi sehingga mempengaruhi perilaku, aktivitas serta pemaknaan pada kedai kopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedai kopi indoor memiliki keterikatan tempat yang lebih tinggi bagi pengunjung dengan aktivitas produktif seperti bekerja/belajar, meeting dan diskusi. Sedangkan kedai kopi outdoor lebih menekankan pada aktivitas interaksi sosial antar pengunjung untuk nongkrong,  bersantai dan mencari hiburan. Lingkungan fisik kedai kopi yang mendukung aktivitas pengunjung menimbulkan kenyamanan sehingga membentuk suatu ikatan bagi pengunjung sehingga mendukung adanya keterikatan tempat.