Abstrak
Hubungan pengetahuan gizi dan pendidikan formal ibu rumah tangga dengan pemberian pangan balita di wilayah binaan puskesmas Sangkrah kecamatan Pasar Kliwon kota Surakarta
Oleh :
Suwarningsih - H0404060 - Fak. Pertanian
RINGKASAN
Dua puluh satu ribu lebih balita menderita gizi buruk dan gizi kurang. Jumlah ini setara dengan 27,5 persen total balita di Indonesia yang berarti seperempat lebih balita di Indonesia tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal ini diperkuat oleh laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan bahwa angka kejadian gizi buruk dan gizi kurang pada balita terus mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2002 masing-masing 8,3 % dan 27,5 % serta pada tahun 2005 naik menjadi masing-masing 8,8 % dan 28 %.
Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya masalah mengenai gizi buruk pada balita adalah faktor ekonomi, lingkungan, dan ketidaktahuan orang tua. Faktor yang paling terlihat di lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan orang tua yaitu ibu mengenai gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan sehingga peningkatan pengetahuan gizi ibu perlu mendapat perhatian yang lebih untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan arti makanan terhadap kesehatan perlu mendapat prioritas dalam setiap usaha memperbaiki gizi penduduk. Salah satu langkah peningkatan pengetahuan gizi dapat dilakasanakan melalui kegiatan penyuluhan gizi dalam kegiatan posyandu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengakaji pengetahuan gizi dan mengkaji pendidikan ibu rumah tangga dengan pemberian pangan balita di Wilayah Binaan Puskesmas Sangkrah Pasar Kliwon Kota Surakarta.
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survei. Lokasi penelitian yang dipilih yaitu di Wilayah Binaan Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta, yang terdiri dari 3 Kalurahan yakni Kalurahan Sangkrah, Kalurahan Semanggi, dan Kalurahan Kedunglumbu. Sampel yang diambil sebanyak 60 responden dengan teknik acak sederhana (simple random sampling). Untuk menganalisis pengetahuan gizi dan pemberian pangan menggunakan rumus interval. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan pendidikan dengan pemberian pangan digunakan analisis korelasi Rank Spearman dengan program SPSS 12,0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan gizi responden tergolong dalam kategori tinggi (85 %) dan pendidikan responden tergolong dalam kategori sedang (85 %). Sedangkan pemberian pangan balita mencapai 63,3 % pada kategori tepat. Berdasarkan hasil analisis Rank Spearman dan uji signifikansi pada taraf 95 % menunjukkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi dengan pemberian pangan. Sedangkan pendidikan formal menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan dengan pemberian pangan.