Abstrak


Promotional Attitude Karyawan di Sebuah Bank Swasta di Indonesia: Pengaruh Fungsi Mentor dan Peran Mediasi Pelanggaran Kontrak Psikologis dan Komitmen Organisasional Afektif


Oleh :
Audrey Eileen Santoso - F0217019 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Kegiatan mentoring memiliki berbagai manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Dengan membawa fungsi sebagai sarana perkembangan karir dan dukungan psikologis, kegiatan mentoring dapat mempengaruhi tindakan karyawan, salah satunya adalah promotional attitude karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran fungsi mentor pada promotional attitude karyawan dengan menggunakan pelanggaran kontrak psikologis dan komitmen organisasional afektif sebagai mediator.

Penelitian ini mengambil karyawan sebuah bank swasta di Indonesia sebagai objek penelitian dengan menggunakan media kuesioner yang dibagikan melalui HRD bank tersebut. Dari 101 data yang dikumpulkan dengan metode convenience sampling, 71 data digunakan untuk melakukan uji model yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, dan uji inner model dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan bootstrapping.  Pengujian dilakukan dengan menggunakan PLS-SEM dibantu dengan software SmartPLS 3.2.9.

Berdasarkan data yang telah diolah, didapatkan adanya hubungan negatif antara fungsi mentor dengan pelanggaran kontrak psikologis namun terdapat hubungan positif antara fungsi mentor dengan komitmen organisasional afektif, terdapat hubungan negatif antara pelanggaran kontrak psikologis dengan komitmen organisasional afektif, dan terjadi hubungan positif antara komitmen organisasional afektif dengan promotional attitude. Selain itu ditemukan adanya fungsi mediasi pelanggaran kontrak psikologis pada hubungan antara fungsi mentor dengan komitmen organisasional afektif. Tidak hanya itu, penelitian ini mendapatkan adanya fungsi mediasi komitmen organisasional afektif pada hubungan antara fungsi mentor dan pelanggaran kontrak psikologis dengan promotional attitude. Dalam penelitian ini juga ditemui pelanggaran kontrak psikologis yang tidak berhubungan secara langsung dengan promotional attitude karena diperlukan perantara komitmen organisasional afektif agar pelanggaran kontrak psikologis dapat berhubungan dengan promotional attitude.