Abstrak


KOMUNIKASI PARTISIPATIF DALAM PROGRAM DESA SEJAHTERA (Studi Kualitatif Komunikasi Partisipatif Program Desa Sejahtera di Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen)


Oleh :
Gea Sribu Cantika - D0218032 - Fak. ISIP

Di Indonesia kemiskinan menjadi permasalahan genting yang harus mendapat perhatian dari semua pihak. Kabupaten Sragen menjadi salah satu kabupaten dengan zona merah kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah. Tingginya tingkat kemiskinan dikarenakan kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Sragen banyak terfokus pada pemberian bantuan yang mengakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mandiri memberdayakan dirinya dan memilih untuk bergantung kepada pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk komunikasi partisipatif dalam Program Desa Sejahtera di Desa Ketro, mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan komunikasi partisipatif dalam Program Desa Sejahtera, serta mengetahui keberhasilan dari komunikasi partisipatif dalam Program Desa Sejahtera di Desa Ketro.

Penelitian ini menggunakan teori komunikasi partisipatif oleh Guy Bessette yang berfokus pada pendekatan komunikasi dua arah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data primer berasal dari wawancara dan sumber data sekunder dari dokumen-dokumen penunjang penelitian. Informan ditentukan dengan teknik variasi maksimum terdiri dari pihak DPPKBPPPA Kabupaten Sragen, Kepala Desa Ketro, fasilitator dan masyarakat penerima manfaat. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisis interaktif untuk menghasilkan jawaban dari rumusan masalah penelitian.

Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa komunikasi partisipatif Program Destara dilakukan dengan model dialogis dan heteroglasia namun tidak terlihat penerapan model poliponi dan karnaval. Komunikasi partisipatif melalui kegiatan komunikasi interpersonal dan kelompok. Faktor pendukung pada komunikasi partisipatif ini adalah konsistensi peran fasilitator selama mendampingi masyarakat penerima manfaat dan adanya komunikasi dua arah dengan bentuk diskusi yang menciptakan keterbukaan masyarakat penerima manfaat dalam menyampaikan pendapat dan keluhannya. Sedangkan faktor penghambat pada komunikasi partisipatif ini adalah kurangnya masyarakat penerima manfaat dalam menerima dan memahami pesan pemberdayaan terkait pemasaran secara online yang disebabkan oleh minimnya pengetahuan mereka terkait gadget dan media sosial. Keberhasilan dari komunikasi partisipatif Program Destara ini ditunjukkan dengan adanya kemajuan masyarakat penerima manfaat yang aktif dalam memproduksi, menjual hingga memasarkan secara online.