Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui proses berlangsungnya kredit sindikasi pada Bank Jateng dan manfaat kredit sindikasi serta solusi jika kredit sindikasi terjadi wanprestasi, serta mengetahui pengikatan jaminan pada kredit sindikasi.
Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris bersifat deskriptif. Jenis dan sumber bahan hukum meliputi bahan hukum primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara atau indepht interview. Teknik analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredit sindikasi berbeda dengan kredit tunggal pada umumnya, proses kredit sindikasi melalui beberapa tahap yaitu diawali dengan tahap penawaran kredit kepada peserta sindikasi (participants), pemberian mandat, information memorandum, meeting calon debitur apakah bersedia memberikan kredit sindikasi atau tidak, proses selanjutnya yakni penandatanganan perjanjian kredit lalu melakukan legal meeting dan yang terakhir perjanjian kredit timbul dan akan dilakukan publisitas. Jaminan pada kredit sindikasi digunakan kreditur untuk memperkecil risiko dalam pemberian kredit dan memberikan keamanan apabila debitur lalai dalam menyelesaikan kewajibannya. Kedudukan jaminan pada kredit sindikasi merupakan kreditur preference yang memiliki hak untuk didahulukan dalam pelunasan kreditnya. Jaminan pada kredit sindikasi berupa jaminan kebendaan yang dijaminkan dengan lembaga jaminan fidusia, terkecuali objek jaminan tersebut meliputi hak konsensi, pendapatan jalan tol, rekening penampungan dan klaim asuransi
