;

Abstrak


Pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap prestasi belajar barisan dan deret ditinjau dari kemampuan awal


Oleh :
Partono - S850208019 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Masalah pada penelitian ini adalah (1) apakah prestasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung?, (2) apakah prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang atau rendah dan apakah prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah?, (3) pada masing-masing klasifikasi kemampuan awal, apakah prestasi belajar siswa pada model pembelajaran kontekstual lebih dari pada model pembelajaran langsung? (4) pada model pembelajaran kontekstual, apakah prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang atau rendah?, dan apakah prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah?, (5) pada model pembelajaran langsung, apakah prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang atau rendah?, dan apakah prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah? Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII.IS SMA Negeri di Sragen Propinsi Jawa Tengah. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Banyak anggota sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 159 siswa kelas XII. IS SMA Negeri. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan metode dokumentasi.Instrumen yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa adalah tes pilihan ganda. Untuk menguji validitas intrumen dilakukan oleh pakar atau validator. Untuk uji konsistensi internal menggunakan korelasi momen produk dari Karl Pearson. Sedangkan untuk uji reliabilitas tes menggunakan metode Kruder-Richardson 20. Prasarat analisis menggunakan uji Liiliefors untuk uji normalitas, uji homogenitas menggunakan uji Bartlet. Dengan taraf signifikan =0,05 disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari perhitungan uji homogenitas disimpulkan bahwa penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi homogen. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah variansi dua jalan dengan sel tak sama. Hasil analisis dengan taraf signifikan = 0,05, menunjukkan (1) ada pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar barisan dan deret siswa kelas XII. IS SMA Negeri di Sragen (Fa = 29,0544 > 3,84 = F 0,05;1;153 ). (2) ada pengaruh kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar barisan dan deret siswa kelas XII. IS SMA Negeri di Sragen (Fb = 44,2553 > 3,00 = F 0,05;2;153 ). (3) ada interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal siswa siswa terhadap prestasi belajar barisan dan deret siswa kelas XII. IS SMA Negeri di Sragen ( Fab = 4,3828 > 3,00 = F 0,05;2;153 ). Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran langsung, (2) Prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang atau rendah dan prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah, (3) Pada klasifikasi kemampuan awal tinggi dan sedang pada model pembelajaran kontekstual sama baiknya dengan model pembelajaran langsung terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan pada kemampuan awal rendah pada model pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada model pembelajaran langsung terhadap prestasi belajar siswa. (4) Pada pembelajaran kontekstual siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar siswa, sedang klasifikasi yang lain sama baiknya terhadap prestasi belajar siswa. (5) Pada pembelajaran langsung siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi sama baiknya dengan siswa yang berkemampuan awal sedang terhadap prestasi belajar siswa, siswa yang mempuyai kemampuan awal tinggi dan sedang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar siswa.