Abstrak


Efek Pupuk Organik Cair Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Serapan P dan Hasil Padi (Oryza sativa) Organik di Inceptisols


Oleh :
Okta Loveana - H0218045 - Fak. Pertanian

Tanah Inceptisols memiliki kendala pH masam dan ketersediaan hara Fosfor (P) rendah akibat terikat oleh Al dan Fe. Unsur P dibutuhkan tanaman, termasuk padi dalam jumlah banyak. Pupuk Organik Cair (POC) daun kelor dapat menjadi alternatif yang dapat meningkatkan ketersediaan P di Inceptisols, karena kandungan P yang relatif tinggi. Fermentasi kelor sebagai bahan baku POC menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas POC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis POC kelor, konsentrasi dan interaksi keduanya terhadap serapan P dan hasil padi, dan mengetahui kombinasi perlakuan terbaik terhadap serapan P dan hasil padi di Inceptisols.
Percobaan dilaksanakan dari bulan Maret - Agustus 2021, di rumah kaca Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Sukoharjo milik Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Analisis tanah, pupuk dan jaringan tanaman di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah dan Laboratorium Biologi dan Bioteknologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian menggunakan percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama jenis POC, terdiri dari 2 jenis yaitu: POC daun kelor segar (P1) dan POC daun kelor terfermentasi (P2). Faktor kedua adalah konsentrasi pemberian POC terdiri dari 5 taraf yaitu berturut turut 0 (K0), 20 (K1), 40 (K2), 60 (K3) dan 80 (K4) ml/l. Analisis data menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA), uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5 %, uji korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi POC dan interaksi antara jenis dan konsentrasi POC berpengaruh terhadap serapan P tanaman padi. Kombinasi perlakuan terbaik terhadap serapan P adalah pada pemberian POC kelor terfermentasi konsentrasi 60 ml/l yaitu 20.02 mg/tanaman atau 1,6 kali lebih tinggi dari kontrol. Hasil padi yang direpresentasikan oleh berat gabah kering panen tidak dipengaruhi oleh jenis dan konsentrasi POC maupun interaksi keduanya. POC kelor terfermentasi memiliki potensi yang baik sebagai POC karena proses fermentasi membantu memecah unsur unsur organik yang ada dalam POC menjadi unsur unsur yang mudah diserap tanaman seta penambahan molase dan air cucian bekatul mampu meningkatkan kualitas POC kelor. Namun demikian pengaruhnya terhadap hasil gabah perlu penelitian lebih lanjut dengan penambahan pupuk organik.