Hidroponik sistem wick merupakan sistem budidaya tanaman yang mudah diterapkan karena tidak memerlukan banyak biaya dan tempat. Kesulitan menggunakan sistem wick ini adalah pemilik hidroponik harus melakukan pengendalian terhadap kualitas air berupa pH air, ppm air, suhu, serta kelembaban udara secara periodik untuk menjaga kelangsungan hidup tanaman, sehingga dibutuhkan alat bantu menggunakan Internet of Things (IoT) untuk mengatasi kesulitan tersebut. IoT terdiri dari tiga bagian yaitu device, network, dan cloud. Terdapat tiga tahapan untuk melakukan pemeliharaan tanaman hidroponik dengan IoT. Tahap pertama melakukan instalasi sensor dan aktuator ke dalam sistem wick. Kedua, sensor akan menerima data seperti ketinggian air, suhu, kelembaban, dan nilai pH. Pada akhirnya sensor akan mengirimkan data tersebut ke aktuator untuk melakukan aksi seperti melakukan penambahan air dalam wadah, menambahkan cairan pH buffer untuk mengontrol kadar pH dalam air dan data dari sensor dapat ditampilkan secara real time melalui smartphone. Penggunaan IoT yang diusulkan berhasil melakukan otomasi dengan tingkat akurasi semua sensor yang digunakan sebesar 96,53% selama 22 hari masa tanam dan tanaman juga dapat bertahan hidup sampai masa panen.