Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) persoalan lingkungan hidup; (2) bentuk nilai humanis; (3) bentuk nilai peduli lingkungan, dan (4) pemanfaatan nilai humanis dan nilai peduli lingkungan sebagai pengembangan bahan ajar sastra lama di Perguruan Tinggi. Lokasi penelitian dilaksanakan pada lima belas kecamatan di kabupaten Ngawi. Jenis penelitian kajian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan ekokritik sastra. Data penelitian ini berupa informasi dari buku cerita rakyat asal-usul desa berwujud kalimat atau dialog yang berkaitan dengan persoalan lingkungan hidup dan nilai humanis serta peduli lingkungan. Adapun sumber data dari dokumen wawancara dan studi pustaka.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis model interaktif oleh Miles, Huberman, and Saldana (2014) meliputi tiga komponen yaitu kondensasi data, tampilan data, dan memverifikasi kesimpulan. Analisis data divalidkan dengan pendekatan ekokritik sastra yakni pengkategorian bentuk persoalan lingkungan hidup, nilai humanis, dan nilai peduli lingkungan.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa, (1) persoalan lingkungan hidup pada cerita rakyat asal-usul desa mengandung persoalan tentang masalah konservasi, pelestarian, keberlanjutan, perubahan iklim, dan naturalism; (2) bentuk nilai humanis ditemukan 104 jumlah data dengan jumlah dominan pada nilai kedamaian yaitu 25 (24,04); (3) bentuk nilai peduli lingkungan ditemukan 158 jumlah data dari jumlah dominan terdapat pada sikap hormat terhadap alam yaitu 49 (31,01%); dan (4) pemanfaatan nilai humanis dan nilai peduli lingkungan sebagai pengembangan bahan ajar sastra lama sangat relevan digunakan pada materi Legenda. Selain itu, dapat memberikan terobosan menarik untuk mengenal naskah cerita rakyat lokal dengan bahasa mudah dipahami dan alternatif untuk pembelajaran sastra lama di Perguruan Tinggi.
Kata Kunci: Nilai Humanis, Nilai Peduli Lingkungan, Cerita Rakyat, Bahan Ajar
