;

Abstrak


Perbedaan Keefektifan Cognitive Behavior Therapy untuk Menurunkan Gejala Ansietas Pre dan Pasca Operatif Pasien Odontektomi dengan Anestesi Umum


Oleh :
Novita Nur Fitriana - S571902008 - Fak. Kedokteran

Prosedur pembedahan dengan anestesi umum merupakan kejadian mayor yang dapat menyebabkan timbulnya psikopatologi seperti ansietas, gangguan somatoform dan stress. Ansietas pre operatif lebih sering terjadi pada pasien operasi elektif, salah satunya odontektomi. Ansietas pre operatif berkorelasi  dengan munculnya ansietas pasca operatif yang akan berdampak pada lamanya proses pemulihan pasien. Cognitive behavior therapy pada ansietas pre operatif berfokus untuk membantu pasien memodifikasi pola berpikir yang negatif, dengan mengembangkan sudut pandang alternatif dan adaptif yang dapat mempengaruhi berbagai proses biologi, sehingga membuat pasien memiliki perasaan yang lebih tenang dan perilaku yang lebih adaptif. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan keefektifan cognitive behavior therapy dalam menurunkan gejala ansietas pre dan pasca operatif pasien odontektomi dengan anestesi umum. Penelitian dengan rancangan quasi quasi experimental, pretest-posttest control group design di Poli Gigi dan Mulut pada pasien yang akan melakukan odontektomi dengan anestesi umum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta bulan September-Desember 2022. Sebanyak 30 subjek penelitian dibagi menjadi kelompok perlakuan yang diberikan intervensi cognitive behavior therapy dan kelompok kontrol yang diberikan psikoedukasi. Penelitian ini menunjukkan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan skor APAIS sebesar -9.07 ±2.37 dan skor VAS-A posttest-pretest CBT sebesar -4.20 ±0.86, skor VAS-A pasca operatif-pretest CBT sebesar -4.87 ±1.13. Penelitian ini berpengaruh secara signifikan dengan nilai p=<0 p=0,003, p=0,617.>Cognitive behavior therapy efektif dalam menurunkan gejala ansietas pre dan pasca operatif pasien odontektomi dengan anestesi umum.