Anggrek merupakan tanaman yang populer di kalangan masyarakat karena memiliki bunga yang khas baik pada bentuk maupun warnanya. Persilangan pada anggrek terdapat kendala yaitu perbedaan waktu berbunga antar bunga yang disilangkan sehingga dibutuhkan teknis penyimpanan polen yang dapat memenuhi kebutuhan. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan upaya untuk mempertahankan viabilitas polen anggrek. Polen dikatakan viabel apabila mampu berkecambah dan membentuk tabung polen di kepala putik, sehingga terbentuk biji yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu dan lama penyimpanan polen Dendrobium agar tetap viabel.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Penelitian menggunakan dua faktor perlakuan yaitu durasi penyimpanan (L) dan suhu penyimpanan (T). Durasi penyimpanan terdiri dari 4 taraf (penyimpanan 1 minggu (L1); penyimpanan 2 minggu (L2); penyimpanan 3 minggu (L3); penyimpanan 4 minggu (L4)). Suhu penyimpanan yang digunakan juga terdiri dari 4 taraf (suhu 25?C (T1); suhu 10?C (T2); suhu 5?C (T3); suhu -22?C (T4)). Masing-masing kombinasi perlakuan dilakukan tiga ulangan. Parameter yang diamati adalah persentase viabilitas polen, persentase perkecambaha polen, dan keberhasilan penyerbukan. Data yang didapatkan dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA), jika ada perbedaan nyata di antara kelompok perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu rendah mulai dari 5?C hingga -22?C dapat menghambat penurunan viabilitas polen dibandingkan dengan suhu ruang. Viabilitas polen juga masih terjaga dengan durasi penyimpanan 2 minggu. Penyerbukan dengan persentase tertinggi terjadi pada polen yang disimpan pada suhu 5?C.