Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui ada atau tidak : 1) perbedaan
pengaruh penggunaan modul pembelajaran dengan pendekatan Computational
Thinkimg (CT) dan Saintifik terhadap hasil belajar kognitif, 2) perbedaan pengaruh
antara tingkat kemampuan berpikir kritis dengan kategori tinggi dan rendah
terhadap hasil belajar kognitif, 3) interaksi antara pengaruh modul pembelajaran
dengan pendekatan CT dan saintifik dengan tingkat kemampuan berpikir kritis
terhadap hasil belajar kognitif. Metode penelitian ini yaitu kuasi eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent
post-test only control group design dan pola desain faktorial 2x2. Populasi
penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 1 Kartasura tahun
pelajaran 2021/2022. Teknik pengambilan sampel adalah Cluster Random
Sampling dan dua sampel yang digunakan adalah 36 siswa kelas XI MIPA 2 dengan
(eksperimen I) dan 36 siswa kelas XI MIPA 4 (XI MIPA 4). Teknik pengumpulan
data menggunakan teknik dokumentasi, teknik tes, dan teknik angket. Data dinalisis
dengan statistic uji non-parametric yaitu dengan metode uji Mann-Whitney.
Kesimpulan hasil penelitian adalah: 1) Tidak terdapat perbedaan pengaruh antara
penggunaan modul pembelajaran dengan pendekatan CT dan Saintifik terhadap
hasil belajar kognitif Fisika siswa, 2) Tidak terdapat perbedaan pengaruh antara
kemampuan berpikir kritis pada kategori tinggi dan rendah terhadap hasil belajar
kognitif Fisika, 3) tidak terdapat interaksi antara pengaruh pengggunaa modul
pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis Fisika Siswa terhadap hasil belajar
kognitif Fisika kelas XI SMA pada materi Suhu dan Kalor.