Abstrak


Proses Implementasi Program Skill Development Center Dalam Rangka Mengurangi Pengangguran di Kota Surakarta


Oleh :
Dimas Oxa Setiyanto - D0118026 - Fak. ISIP

Kasus jumlah pengangguran di wilayah Surakarta terus mengalami peningkatan akibat adanya wabah pandemi Covid-19. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sebelum wabah pandemi Covid-19 tingkat pengangguran di Kota Surakarta 4,17 persen sedangkan setelah terjadinya wabah pandemi Covid-19 tingkat pengangguran meningkat menjadi 7,6 persen. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta yaitu dengan melaksanakan program Skill Development Center (SDC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses Implementasi program Skill Development Center dalam rangka mengurangi pengangguran di Kota Surakarta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pengukuran Impelementasi Program menurut Charles O. Jones (1996) dengan tiga indikator : Interpretasi; Organisasi; Aplikasi. Penelitian ini juga menggunakan beberapa konsep seperti Kebijakan Publik, Implementasi Kebijakan, Tenaga Kerja, Pengangguran, Program Skill Development Center. Penelitian dilakukan di Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling. sumber data yang digunakan primer dan sekunder. Sumber data primer didapat melalui wawancara, sedangkan data sekunder didapatkan melalui dokumentasi. Validitas data yang digunakan triangulasi sumber. Teknik Analisis data menggunakan Miles dan Huberman (1984) ada tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses implementasi program Skill Development Center dalam rangka mengurangi pengangguran di Kota Surakarta sudah sesuai pada tahap interpretasi yang ditunjukkan program Skill Development Center sudah bisa dipahami oleh semua stakeholder dan masyarakat, tahap pengorganisasian program belum adanya SOP dan sumber daya berupa dana masih kurang. Sedangkan pada tahap aplikasi yang terdiri dari 3 kegiatan masih terdapat kendala diantaranya sulitnya mencari peserta yang dapat ditempatkan pada pekerjaan formal di Surakarta dan dana yang diberikan masih kurang.