Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak transformasi digital terhadap kinerja bank komersial Indonesia dengan berbagai ukuran bank. Dalam menganalisis peran digitalisasi terhadap efisiensi perbankan digunakan data laporan keuangan 53 bank pada tahun 2015-2021. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) digunakan untuk mengukur efisiensi bank dan digitalisasi perbankan dibangun melalui penelitian yang dilakukan Cisco (2014) dengan menganalisis laporan keuangan masing-masing bank. Hasil dari metode regresi berganda pada penelitian ini menunjukkan bahwa digitalisasi memiliki hubungan negatif terhadap BOPO artinya peningkatan digitalisasi pada perbankan akan menurunkan ratio BOPO perbankan. Interaksi antara total asset perbankan dengan digitalisasi terhadap BOPO menunjukan arah yang negatif artinya, total asset perbankan dan digitalisasi mampu memoderasi penurunan ratio BOPO. Saran dalam penelitian ini yaitu perlu adanya sinergitas antara bank dengan total asset yang besar dan bank yang memiliki total asset kecil dalam melakukan digitalisasi. Tidak kalah penting, bank juga perlu untuk bersinergi dengan fintech sebagai langkah optimalisasi digitalisasi utamanya dengan bank yang memiliki asset kecil.