Setiap kebijakan memiliki tujuan dan berdampak jangka pendek hingga jangka panjang. Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) adalah upaya strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia. Tujuan utama program ini adalah perubahan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat. Hal ini dikarenakan sebanyak apapun infrastruktur yang terbangun akan menjadi sia-sia jika tidak ada kesadaran masyarakat untuk merawat, memelihara, dan mengubah perilaku hidupnya ke arah bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa mengenai aspek keberlanjutan kebijakan Program KOTAKU dengan studi studi behavior change (perubahan perilaku) dan pendekatan analisis konteks. Penelitian ini berfokus pada: 1) konteks lingkungan yang berkontribusi pada perubahan atau ketiadaan perubahan perilaku; 2) jenis perubahan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat pasca Program KOTAKU; dan 3) hambatan terjadinya perubahan perilaku masyarakat pasca Program KOTAKU di Desa Pucungrejo dan Desa Sokorini Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Data hasil wawancara diolah menggunakan aplikasi Nvivo 12 Plus. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis interaktif oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) intervensi dari faktor eksternal sangat berkontribusi pada perubahan perilaku hidup masyarakat pasca Program KOTAKU; (2) perubahan perilaku masyarakat berlangsung pada tataran kognitif, afektif, dan bentuk perilaku; (3) hambatan terjadinya perubahan perilaku adalah karakteristik individu masyarakat terhadap lingkungannya.
Kata Kunci: analisis konteks; perubahan perilaku; perilaku hidup bersih dan sehat, kota tanpa kumuh
