Tulisan pada penciptaan ini mengangkat tema tentang analogi sebuah perjalanan seseorang dalam melawan ingatan traumatis masa lalu yang dituangkan ke dalam karya seni lukis. Pola asuh keluarga dan pengaruh orang terdekat sangat mempengaruhi emosi psikis seseorang dalam pembentukan pola pikir saat menuju kedewasaan. Permasalahan yang diangkat pada penciptaan ini dilandasi oleh pengaruh pola asuh keluarga broken home serta korban perundungan yang mempengaruhi kondisi psikis seseorang dalam berkarya seni. Visualisasi karya merupakan simbol penggambaran aspek masa lalu yang di distorsi sehingga menjadi bentuk karakter baru dengan mempertimbangkan prinsip seni rupa agar menjadi karya seni lukis yang dapat dinikmati. Karya seni lukis pada penciptaan ini menjelaskan betapa pentingnya upaya mengenali diri sendiri serta mengendalikan emosi agar dapat diolah menjadi hal positif yang divisualisasikan ke dalam karya seni lukis dengan media cat akrilik pada kanvas. Tujuan akhir penciptaan ini adalah untuk mengajak orang agar berpikir lebih kritis lagi dalam bertindak. Memaknai titik rendah kehidupan sebagai batu loncatan untuk melangkah lebih jauh demi mencapai tujuan yang lebih besar.
