Abstrak


Membangun Resiliensi Komunitas pada Masa Pandemi COVID-19


Oleh :
Alim Adi Sasono - G0116012 - Fak. Kedokteran

Resiliensi komunitas adalah kemampuan komunitas untuk menahan gangguan, menjalani perubahan, dan tetap mempertahankan fungsi esensial, struktur, identitas, dan timbal balik yang sama. Resiliensi komunitas dibutuhkan sebagai kemampuan adaptasi positif untuk bertahan, mengatasi, menjadi kuat, berubah, dan dapat berkembang dalam situasi sulit. Fenomena COVID-19 menyebabkan berbagai dampak negatif terutama pada sektor ekonomi dan perdagangan. Salah satu sektor yang memperoleh dampak besar adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) batik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami proses Komunitas UMKM Batik Kulonprogo membangun resiliensi komunitas.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebanyak lima orang dengan rincian dua orang pengusaha UMKM batik, dua orang karyawan UMKM batik, dan satu orang pemerintah.

Hasil dari penelitian ini adalah kemampuan resiliensi komunitas UMKM Batik Kulonprogo terbentuk dari adanya sinergi antar berbagai komponen komunitas yang meliputi pemerintah, masyarakat sipil, pemilik UMKM batik, serta karyawan UMKM batik. Pemerintah memiliki peran yang cukup besar dalam membangun resiliensi komunitas melalui kewenangan untuk membuat kebijakan yang dapat mempengaruhi kegiatan produktif UMKM Batik Kulonprogo. Optimisme yang dimiliki pengusaha membuat pengusaha dapat bertahan dalam situasi krisis. Keyakinan kepada Tuhan membuat pengusaha lebih mudah menerima situasi yang terjadi. Penerimaan tarhadap situasi membuat penguhasa lebih cepat bangkit. Munculnya perilaku adaptif dari setiap komponen komunitas seperti inovasi pelayanan pemerintah, inovasi desain dan jenis produk oleh pengusaha, inovasi stategi pemasaran, dan lain-lain, sehingga fungsi setiap komponen komunitas dapat berjalan sebagaimana mestinya menunjukkan bahwa UMKM Batik Kulonprogo telah mempu mengembangkan kemampuan resiliensi komunitas.