ABSTRAK Kawasan Laweyan sejak dahulu dikenal sebagai pusat industri Batik dan pernah mengalami masa kejayaan pada era tahun 1970an. Setelah masa kejayaan Batik berakhir, Laweyan mengalami degradasi sehingga Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan yang beranggotakan masyarakat Laweyan memiliki gagasan untuk melakukan tindakan penyelamatan kawasan dengan membentuk Laweyan sebagai daerah tujuan wisata. Usaha penyelamatan kawasan Laweyan tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Surakarta. Pada 25 September 2004, kawasan Laweyan resmi dicanangkan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai daerah tujuan wisata dengan nama Kampoeng Batik Laweyan. Sebagai sebuah daerah tujuan wisata yang baru, Kampoeng Batik Laweyan membutuhkan sarana komunikasi pemasaran yang tepat agar masyarakat luas dapat mengetahui potensi-potensi yang dimiliki oleh Kampoeng Batik Laweyan. Salah satu usaha komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kampoeng Batik Laweyan adalah dengan menerapkan Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran Terpadu). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Integrated Marketing Communications (Komunikasi Pemasaran Terpadu) Kampoeng Batik Laweyan Surakarta yang dilakukan oleh Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Penelitian ini adalah sebuah penelitian Studi Kasus Tunggal Terpancang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak terlibat (nonparticipant observation), wawancara dan dokumen. Adapun langkah-langkah analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan melakukan upaya penyelamatan kawasan Laweyan dengan membentuk Laweyan menjadi daerah tujuan wisata dengan nama Kampoeng Batik Laweyan. Salah satu usaha komunikasi pemasaran yang dilakukan Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan dalam memasarkan Kampoeng Batik Laweyan adalah melalui penerapan Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran Terpadu). Sarana Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran Terpadu) yang digunakan adalah Personal selling, periklanan melalui surat kabar, majalah dan televisi, promosi penjualan, public relations, eksibisi, corporate identity, internet melalui website.