Isu-isu non-tradisional dalam hubungan internasional pasca perang dingin merupakan fenomena yang cukup penting dalam lingkup politik internasional. Salah satu isu yang masih menjadi perdebatan hingga sekarang adalah konflik antara Israel-Palestina. Selain negara, tentunya terdapat aktor-aktor lain yang muncul dalam merespon isu tersebut sebagai salah satu bentuk partisipasi aktif dalam politik internasional, yaitu non-governmental organizations (NGO). Pada penelitian ini, penulis mencoba untuk membahas peran NGO yaitu Komisi Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) yang turut berperan aktif dalam mengangkat isu konflik Palestina Israel. Peneliti menganalisis strategi yang dilakukan KNRP dalam melaksanakan aksinya dalam relevansinya pada masa pandemi COVID-19 terhadap kasus HAM yang terjadi di Palestina. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data secara wawancara serta dokumentasi. Sedangkan, teori yang digunakan adalah Gerakan Sosial Baru yang menekankan kepada kosmopolitanisme Islam.
