Abstrak


Tindakan pria peserta KB aktif dalam memilih alat kontrasepsi bagi Keluarga Berencana (KB) ( studi deskriptif kualitatif mengenai keikutsertaan pria dalam program KB di Kecamatan Jebres Kota Surakarta )


Oleh :
Nurul Ernayati - D0305053 - Fak. ISIP

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan pria melakukan KB dan untuk mengetahui alasan pria dalam memilih alat kontrasepsi di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma definisi sosial. Secara definisi Weber merumuskan sosiologi sebagai ilmu yang berusaha untuk menafsirkan dan memahami (interpretative understanding) tindakan sosial serta hubungan sosial untuk sampai kepada penjelasan kausal. Dalam penelitian ini menggunakan teori aksi. Teori aksi juga dikenal sebagai teori bertindak yang dikembangkan oleh Max Weber. Weber berpendapat bahwa individu melakukan suatu tindakan berdasarkan atas pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsirannya atas suatu obyek stimulus dan situasi tertentu. Tindakan individu ini merupakan tindakan sosial yang rasional, yaitu mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana yang paling tepat. Talcott Parsons merupakan pengikut Weber yang menurutnya yang utama bukanlah tindakan individual melainkan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang menuntun dan mengatur perilaku. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan yaitu, lokasi penelitian ini memiliki populasi pemakai kontrasepsi tertinggi yaitu 70,25 % berdasarkan data dari Sub Dinas Keluarga Berencana Kota Surakarta tahun 2008. Kedua karena lokasi ini merupakan Kecamatan yang program KB-nya dapat dikatakan berhasil karena jumlah PUS yang menggunakan alat kontrsepsi cukup besar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan pria peserta KB aktif dalam melakukan KB adalah untuk menekan jumlah anak karena mereka telah memiliki anak lebihj dari 3. Yang kedua adalah karena kesetaraan gender. Para pria yang melakukan KB disini ingin membuktikan urusan KB bukanlah semata-mata urusan perempuan tapi pria pun juga bisa ikut berpartisipasi dalam KB. Yang ketiga adalah kesadaran para suami untuk ikut berpartisipasi dalam KB. Sedangkan alasan pria memilih alat kontrasepsi bermacam-macam, alasan memilih kondom karena harganya yang murah dan mudah dicari. Sedangkan yang memilih vasektomi karena tingkat kegagalan dari vasektomi sangat tipis, selain itu tidak ada efek samping dan merasa aman dan nyaman ketika sedang melakukan aktifitas seksual. Dalam hal tindakan pria peserta KB aktif dalam memilih alat kontrasepsi pertama kali mereka memperoleh pengetahuan tentang KB dari PLKB Kelurahan, setelah itu yang mereka lakukan yaitu dengan mendatangi klinik KB untuk berkonsultasi mengenai alat kontrasepsi yang tepat untuk mereka apakah dengan kondom atau vasektomi. Setelah itu mereka melakukan tindakan dengan berpartisipasi dalam KB dengan kondom atau vasektomi.