Dalam rangka memajukan program pembangunan pertanian, pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri bermitra dengan OISCA yang bergerak di sektor pertanian dan lingkungan hidup. Pertanyaan penelitian ini yaitu bagaimana dampak dari adanya skema kerjasama di sektor pertanian dilihat dari interaksi antara kedua aktor serta bagi masyarakat yang mengikuti program pelatihan petani muda. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dimana data primer diperoleh dari Dokumen Legal Rencana Kegiatan OISCA Internasional Tahun 2019-2022, Laporan Kegiatan OISCA tahun 2021, dokumen yang diterbitkan dari Badan Resmi Statistik dan wawancara dengan direktur OISCA cabang Kabupaten Karanganyar serta beberapa alumni dari OISCA. Data sekunder diperoleh dari studi literatur berupa artikel jurnal, buku dan situs web di internet. Konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah Dimensi Ruang Politik yang melibatkan kedua aktor dalam kerjasama guna melihat bagaimana pemerintah dengan NGO saling berinteraksi satu sama lain sebagai rujukan tercapainya tujuan bagi masing-masing aktor. Hasil temuan pada penelitian ini yaitu bentuk kerjasamanya berupa Fasilitasi Organisasional. Hal ini disebabkan oleh kebijakan dalam melaksanakan program pembangunan di sektor pertanian belum terfasilitasi karena dari Kementerian Dalam Negeri hanya memberi izin legalitasnya saja sehingga partisipasinya dirasa kurang cukup serta output kerjasama ini dalam lingkup yang terbatas.
