Abstrak


Efektivitas Metode ‘Senyum’ Terhadap Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Mulut Siswa Down Syndrome


Oleh :
Betty Saptiwi - T512002003 - Fak. Kedokteran

Down syndrome merupakan suatu kelainan kromosom pada manusia yang paling banyak ditemukan dan dipahami. Sindrom ini disebabkan oleh trisomi pada kromosom 21 yang menimbulkan gejala disabilitas intelektual dan motorik. Jumlah siswa Down syndrome semakin meningkat. Data surveilans dari 10 wilayah di Amerika Serikat menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus Down syndrome hingga 30?ri tahun 1979 hingga 2003. World Health Organization (WHO) memperkirakan satu kejadian Down syndrome dari 1000 kelahiran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode ‘SENYUM’ terhadap pemeliharaan kesehatan gigi mulut siswa Down syndrome. Bentuk penelitian ini adalah Research and Development yang terdiri dari 5 tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Tahap Analysis, Design dan Development menggunakan metode kualitatif melalui wawancara. Tahap Implementation & evaluation-1 menggunakan metode kuantitatif dengan uji coba lapangan dengan subjek kecil. Tahap Implementation & evaluation-2 dilakukan dengan subjek yang lebih luas.

Tahap Analysis dilaksanakan dengan mewawancarai 9 orang responden yang terdiri dari 3 orang guru, 3 orang tua siswa Down syndrome, 1 orang perwakilan dari dinas kesehatan, dan 2 orang perwakilan dari puskesmas. Hasil menunjukkan bahwa permasalahan dalam pemeliharaan kesehatan gigi mulut siswa Down syndrome terletak pada konsumsi makanan manis, keterampilan menyikat gigi, pencarian pertolongan ketika ada kelainan di dalam mulut serta kurangnya pendidikan kesehatan tentang pemeliharaan kesehatan gigi mulut pada siswa Down syndrome. Adapun kebutuhan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu adanya kegiatan terpadu tentang pemeliharaan kesehatan gigi mulut yang dilaksanakan secara rutin.

Berdasarkan hasil pada tahap Analysis tersebut, maka pada tahap Design & Development, peneliti merancang dan mengembangkan suatu media intervensi bernama metode ‘SENYUM’ yang terdiri dari rangkaian kegiatan, meliputi pelatihan guru dan orangtua menggunakan modul ‘SENYUM” serta intervensi terhadap tindakan pemeliharaan kesehatan gigi mulut siswa Down syndrome dengan menggunakan kartu ‘SENYUM’.  Modul berisi materi pemeliharaan kesehatan gigi mulut dan pedoman penggunaan kartu ‘SENYUM’. Kartu ‘SENYUM’ merupakan media intervensi yang berupa kartu bergambar berisi check list untuk monitoring dan koreksi tindakan pemeliharaan kesehatan gigi mulut siswa Down syndrome

Tahap selanjutnya yaitu Implementation & Evalution-1 yang mana peneliti melakukan uji coba dengan subjek kecil sebanyak 30 orang, terbagi menjadi 15 orang kelompok kontrol dan 15 orang kelompok intervensi. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang guru, 5 orang tua siswa Down syndrome, dan 5 orang siswa Down syndrome. Tujuan tahap ini adalah untuk mengetahui kemanfaatan rancangan media intervensi yaitu metode ‘SENYUM’ dalam meningkatkan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi mulut siswa Down syndrome dan untuk mengevaluasi kekurangan produk yang berupa modul dan kartu ‘SENYUM’ yang harus diperbaiki.  Hasil uji coba terbatas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada rata-rata tindakan pemeliharaan kesehatan gigi mulut kelompok intervensi (p=0,042), sementara itu pada kelompok kontrol tidak signifikan (p=1,000). Evaluasi yang diberikan oleh orang tua dan guru terhadap kartu ‘SENYUM’ setelah menggunakan selama 2 minggu kepada siswa Down syndrome adalah 2 aitem yang terdapat pada komponen huruf  S (Sikat gigi dengan benar dan tepat waktu)  sulit untuk dilaksanakan. Aitem yang dimaksud adalah: mengolesi seluruh permukaan gigi dengan disclosing solution dan menilai kebersihan gigi dengan bercermin. Oleh karena itu kedua aitem tersebut dihapus dari kartu ‘SENYUM’ sebagai revisi dari hasil evaluasi.

Tahap Implementation & Evalution-2 dilaksanakan pada subjek yang lebih besar, yaitu 90 subjek yang terbagi menjadi 45 orang pada kelompok kontrol dan 45 orang pada kelompok intervensi. Masing-masing kelompok terdiri dari 15 guru, 15 orang tua siswa Down syndrome, dan 15 siswa Down syndrome. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan menggunakan modul ‘SENYUM’ mampu meningkatkan pengetahuan (p=0.004), sikap (p=0.011), dan tindakan pemeliharaan (p=0.008) kesehatan gigi mulut pada orang tua dan guru. Sementara itu, intervensi dengan menggunakan kartu ‘SENYUM’ dapat peningkatan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi mulut pada siswa Down syndrome.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode ‘SENYUM’ efektif untuk meningkatkan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi mulut siswa Down syndrome.