Abstrak


Pembuatan Bioplastik dari Ampas Tebu (Bagasse)


Oleh :
Nawasta Weningtyas Wiyoto - I8319015 - Sekolah Vokasi

Penggunaan plastik konvensional dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan masalah seperti pencemaran lingkungan, yaitu penumpukan sampah. Pencemaran lingkungan akibat sampah plastik menjadi masalah besar karena plastik dibuat dari bahan yang sulit terurai, sehingga untuk mengatasi banyaknya sampah plastik diperlukan adanya inovasi pembuatan plastik yang mudah terurai (biodegradable). Plastik mudah terurai (biodegradable) dapat dibuat dari selulosa. Selulosa mudah ditemukan dalam serat tumbuhan. Limbah ampas tebu dari pedagang es tebu dapat dimanfaatkan menjadi salah satu bahan pembuatan bioplastik. Pengolahan limbah ampas tebu tersebut mampu mengurangi jumlah limbah organik, sehingga pembuatan bioplastik dari ampas tebu ini mampu menyelesaikan masalah limbah ampas tebu serta mengurangi limbah plastik. Tugas akhir ini ditujukan untuk membuat inovasi plastik biodegradasi pengganti plastik konvensional dengan melakukan uji ketahanan air dan minyak, serta uji kuat tarik sebagai pembungkus makanan berminyak.

Pembuatan bioplastik ini menggunakan ampas tebu, kitosan, dan gliserol. Ampas tebu dibuat menjadi bubur pulp dengan metode chemical pulping dengan proses soda. Bubur pulp yang sudah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam larutan kitosan dan asam asetat serta gliserol yang sudah dicampur. Campuran bioplastik kemudian dicetak membentuk lembaran dan dikeringkan.

Hasil bioplastik yang sudah dikeringkan kemudian diuji FTIR, uji kuat tarik, dan uji biodegradasi, serta uji ketahanan air dan minyak. Bioplastik yang terbentuk mempunyai sifat fisis bening sedikit keruh, elastis dan tidak mudah patah dengan modulus elastisitas bioplastik tertinggi sebesar 33,36%. Uji biodegradasi pada penimbunan dalam tanah kering diperoleh hasil persen penurunan berat tertinggi dan terendah yaitu sebesar 22?n 8%, sedangkan untuk tanah basah yaitu 100?nn 33%. Uji ketahanan air persen swelling air tertinggi adalah 100%, sedangkan untuk persen swelling minyak tertinggi sebesar 7%.

Hasil evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa total ongkos produksi untuk pembuatan bioplastik 14.400 lembar/bulan adalah Rp 180.678.783,72. Bioplastik yang dihasilkan memiliki dua ukuran yaitu 2.400 lembar/bulan dengan ukuran 20×20 cm, dan 12.000 lembar/bulan dengan ukuran 5×15 cm. Bioplastik dengan ukuran 20×20 cm dijual dengan harga Rp 119.200,00 perkemasan, sedangkan untuk ukuran 5×15 cm dijual Rp 42.500,00 perkemasan, di mana setiap kemasan berisi 50 lembar bioplastik. ROI penjualan sesudah pajak sebesar 50%, dengan POT sesudah pajak 2 tahun serta BEP sebesar 59%.