Abstrak


Revitalisasi Kawasan Bersejarah Pecinan Lasem dalam Mendukung Pariwisata Berbasis Masyarakat di Desa Karangturi Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang


Oleh :
Hariyanti - K4417038 - Fak. KIP

Hariyanti. K4417038. REVITALISASI KAWASAN BERSEJARAH PECINAN LASEM DALAM MENDUKUNG PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA KARANGTURI KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2022.

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) menganalisis eksistensi kawasan Pecinan di Desa Karangturi Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang; (2) menganalisis kondisi kawasan bersejarah pecinan Karangturi sebelum upaya revitalisasi; (3) menganalisis revitalisasi kawasan bersejarah Pecinan Lasem untuk mendukung pariwisata berbasis masyarakat di Desa Karangturi Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian yang digunakan adalah tempat, peristiwa, dokumen dan informan. Sumber data tempat berada di kawasan Pecinan Karangturi Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Sumber data peristiwa meliputi proses revitalisasi, kegiatan ekonomi, kegiatan sosial budaya dan kegiatan pariwisata yang ada di kawasan. Sumber data dokumen diperoleh dari Data Perpanjang Pembaharuan HGB Desa Karangturi, Review DED Penataan Kawasan Pusaka Lasem Kabupaten Rembang Tahun 2020, Data SIAP Desa Karangturi Tahun 2021 dan Hasil Evaluasi RTBL 2015. Sumber data informan berasal dari Pemerintahan Desa Karangturi, Diputaru Rembang, Bappeda Rembang, dan Dinbudpar Rembang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) eksistensi kawasan Pecinan di Desa Karangturi Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang sudah berdiri sejak abad 17 M sampai saat ini, dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan fisik dan non fisik berupa bangunan-bangunan kuno berarsitektur Tionghoa serta akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa; (2) kondisi kawasan Pecinan Karangturi sebelum revitalisasi telah mengalami penurunan dari segi fisik, ekonomi, sosial budaya dan pariwisata; (3) revitalisasi kawasan bersejarah Pecinan Karangturi belum memberikan dampak yang signifikan bagi pariwisata dan masyarakat karena revitalisasi sendiri masih berlangsung dan belum selesai.

Kata kunci : Revitalisasi, kawasan bersejarah pecinan, pariwisata berbasis masyarakat.